Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setiap Orang Bertanggung Jawab Sendiri-sendiri

26 Maret 2024   16:14 Diperbarui: 26 Maret 2024   16:18 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari detik.com

Sungguh menarik tentang beberapa kalimat fardan atau furaada  yang berarti sendiri atau sendiri-sendiri. Kata tersebut terdapat di beberapa ayat Alquran.

Allah bercerita tentang bagaimana seorang manusia atau setiap jiwa ia terlahir sendiri-sendiri. Seperti antrean tidak sekaligus, ada jeda waktu per sekian detik dari setiap jiwa yang lahir ke dunia.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu, kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafaat (pertolongan) besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah terputuslah (semua pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu sangka (sebagai sekutu Allah)."

(QS. Al-An'am 6: Ayat 94)

"Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri pada hari Kiamat."

(QS. Maryam 19: Ayat 95)

Dua ayat ini menjelaskan betapa kita akan mendatangi Allah secara bergantian sendiri-sendiri.

Baca juga: Hobi Berbuah Petaka

Penulis mencoba mengelaborasi kata furaada di sini berdasarkan beberapa literatur ayat Alquran, suatu saat kita akan dikumpulkan oleh Allah di padang mahsyar dari mulai penciptaan awal manusia yang diberi akal, manusia cerdas yang dibebani tanggung jawab sampai manusia akhir zaman yaumalqiyamah nanti.

Dengan teliti Allah sudah tentukan jumlahnya,

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dia (Allah) benar-benar telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti."

(QS. Maryam 19: Ayat 94)

Dan dengan sangat teliti, Allah menyimpan rapih file-file setiap masing-masing individu tersebut. Baik file keburukan yang dilakukan oleh manusia atau file kebaikan.

Apa yang dilakukan oleh seseorang tidak ada satupun yang terlewat, semuanya tercatat dengan rapi di dalam catatan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

"Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 7- 8)

Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Teliti akan memaksa kita mendatangi-Nya secara pribadi atau sendiri-sendiri, semua akan berhadapan langsung dengan pengadilan Allah sendiri-sendiri pula tidak beramai-ramai.

Namun yang dirasakan oleh setiap jiwa, jika keburukan yang mereka terima maka mereka akan benar-benar merasa malu dan berputus asa, seakan-akan seluruh manusia melihat keburukan dia. Padahal sebenarnya jangankan untuk melihat keburukan orang lain, masing-masing sibuk dengan perasaannya sendiri. Terutama perasaan apakah dia akan mendapatkan kemudahan dari Allah atau sebaliknya akan mendapatkan kesulitan.

Melalui berbagai macam amal yang mesti ia pertanggungjawabkan sewaktu hidup di dunia dan setiap jiwa di dalam ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala, mereka akan mendatangi neraka Jahanam yang telah Allah sediakan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan."

(QS. Maryam 19: Ayat 71)

Bagi orang-orang yang beriman kepada Allah maka dia akan dimudahkan dalam melewati berbagai macam rintangan, sementara bagi orang-orang yang kufur terhadap aturan-aturan Allah maka mereka akan transit di dalam neraka Allah sebagai konsekuensi terhadap apa yang telah mereka kerjakan sewaktu di dunia.

Atsar Sahabat

Dalam atsar sahabat pernah diceritakan satu kisah, saat dibacakan maka teringatlah Abdullah bin Rawahah akan ayat tersebut dan menjadikan dia menangis. Saat ditanya oleh para sahabat yang lain, kenapa Anda menangis? Saya teringat bahwa kita semua akan mendatanginya, akan mendatangi neraka Jahanam yang telah Allah sediakan tiada yang terkecuali semua pribadi kita akan mendatanginya. Itulah sebabnya aku menangis katanya.

Siapa yang tak kenal akan kesalehan Abdullah bin Rawahah, salah satu komandan perang Mu'tah yang syahid di medan Mu'tah saat menghadapi tentara Romawi. ketika pertama kali pasukan kaum muslimin yang berjumlah 3000 orang melawan 210.000 tentara gabungan Romawi.

Keimanan yang begitu tinggi dan mulia dari sahabat Abdullah bin Rawahah tercermin dari semangat jihadnya.

Beliau adalah salah seorang sahabat senior dari kalangan pemimpin Anshar, sebegitu mulianya tetap masih mengkhawatirkan dirinya, nanti di akhirat.

Apatah lagi bagi kita manusia-manusia akhir zaman hendaknya lebih takut lagi pada Allah karena atsar sahabat telah mencontohkan hal tersebut, mau tidak mau kita pun harus lebih merasa takut lagi dengan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar kita dimudahkan untuk melewati segala macam pertanggungjawaban yang akan Allah gelar pada yaumilqiyamah nanti.

Diksi fardan atau furaada yang bermakna sendiri-sendiri ini menandakan bahwa tidak ada satu orang pun yang akan terlewat dalam hitungan Allah, dalam ketelitian Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Teliti.

Sangat dipastikan tidak ada satu jiwa pun yang akan lolos begitu saja tanpa menghadapi pertanggungjawaban dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Lantas apa yang harus kita lakukan setelah kita mengetahui rentetan peristiwa yang akan terjadi dari semenjak kita dilahirkan kemudian hidup, dimatikan dan menghadapi pengadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Tidak lain yang akan atau harus kita lakukan adalah mempersiapkan dengan semaksimal mungkin agar kita tidak terjebak dan larut dalam kehidupan dunia akhirnya kita tidak bisa menjawab berbagai macam pertanggungjawaban kita di akhirat dengan baik.

3 Tipe Manusia

Catatan amal manusia akan Allah kasih kepada masing-masing dengan tiga tipe manusia.

3 tipe penerimaan manusia. Pertama, ada orang yang menerima catatan amal dengan tangan kanannya, wajah berseri-seri penuh kegembiraan dan mereka yakin bahwa mereka ada dalam keridaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kedua, mereka adalah orang-orang yang menerima catatan amal saat hidup di dunia ini dengan tangan kiri maka muramlah wajah-wajah mereka karena mereka yakin bahwa tidak akan selamat dari pengadilan Allah.

Ketiga, ada yang menerima catatan amal saat mereka hidup di dunia dengan membelakangi Allah, sangat celaka sekali tipe orang yang ketiga ini.

Untuk itu kita senantiasa mempersiapkan diri sebaik mungkin saat kita hidup di dunia ini, selalu minta dibimbing oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala agar tetap berada di jalannya yakni siraathalmustaqim supaya kita tetap ada dalam petunjuk Allah di jalan yang lurus dan selalu beristighfar kepada Allah agar setiap kesalahan kita diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Tidak ada jeda untuk setiap jiwa berleha-leha atau mengkosongkan waktunya tanpa beristigfar kepada Allah, sebab semua poin-poin baik itu akan dicatat dengan baik pula dalam file kehidupannya dan itu akan dibuka nanti.

Pada hari kiamat secara individu setiap orang membaca catatan amal itu, mengkajinya sendiri, mengulang lagi file-file yang terdokumentasi dengan baik tersebut.

Hari ini selagi masih diberi kesempatan, hendaknya setiap jiwa meminta kepada Allah untuk menutup bahkan menghapus semua file-file kejelekannya, agar suatu saat nanti ketika diberikan oleh Allah file dari kehidupannya maka yang tercatat adalah file-file kebaikan saja dan dia akan menerima catatan amal kebaikan tersebut dengan wajah yang berseri-seri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun