Pada 1891 seorang ahli anatomi Belanda bernama Eugne Debois menemukan fosil diduga manusia purba di dekat Trinil, Ngawi, Jawa Timur dan dia menamakannya dengan Pithecanthropus Erectus yang berarti manusia kera yang berdiri tegak.
Diperkirakan manusia purba ini hidup pada 700.000 tahu yang lalu, fragmen yang ditemukan adalah rahang pendek dan sebagian geraham manusia. Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sebesar 900 cc.
Sebelumnya pada tahun 1889 ditemukan fosil manusia purba oleh B.D. Van Rietschoten yakni Homo Wajakensis, di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur.
Fragmen fosil yang ditemukan yaitu tengkorak, rahang atas dan bawah, tulang paha, dan tulang kering. Homo Wajakensis diperkirakan hidup sekitar 40.000 tahun yang lalu.
Banyak sekali penemuan fosil manusia purba selain itu antara lain:
*Meganthropus Paleojavanicus atau manusia raksasa dari Jawa diperkirakan sudah ada sejak 1.9 juta tahun yang lalu ditemukan oleh G.H.R. Von Koenigswald di lembah sungai Bengawan Solo pada tahun 1941, dia adalah seorang paleoantropolog dari Belanda.
*Sebelumnya Von Koenigswald menemukan fosil purba yang dinamakan Pithecanthropus Mojokertensis, manusia kera dari Mojokerto pada tahun 1936 di Perning, Mojokerto, Jawa Timur. Diperkirakan hidup pada 30.000 sampai 2 juta tahun yang lalu.
*Pada tahun 1931-1933 ditemukan manusia fosil manusia purba dari solo, biasa disebut dengan Homo Soloensis di Ngandong Bengawan Solo dan Sambungmacan Sragen. Penemunya adalah von Koenigswald, Oppenorth dan Ter Haar.Diperkirakan manusia purba ini hidup pada 117 hingga 108 ribu tahun yang lalu.
*Pada tahun 2003 Tim Pusat Arkeologi Nasional bersama Peter Brown dan Mike J. Morwood. Mereka menemukan fosil manusia purba Homo Floresiensis di Gua Liang Bua, Flores. Diperkirakan manusia purba ini hidup pada 18.000 tahun yang lalu.
Itulah beberapa fakta penemuan fosil yang berada di Indonesia. Sementara penemuan di luar negeri pun tak kalah banyaknya, di antaranya, Sinantrophus Pekinensis, Sinantrophus Lantianensis, Homo Luzonensis, Homo Neanderthalensis, Homo Cro Magnon dan masih banyak lagi.
Akankah Dua Pendapat Besar Itu Bertemu dalam Satu Muara