Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mitos Kutukan dan Doa Orang yang Teraniaya

30 Agustus 2022   15:57 Diperbarui: 30 Agustus 2022   17:19 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbanglah perahu itu dan jatuh dalam posisi tengkurap (nangkub dalam bahasa Sunda) membentuk gundukan tanah yang kemudian hari dinamai gunung Tangkuban Parahu.

Dua kisah di atas yakni kisah Malin Kundang dan Sangkuriang, keduanya berisi tentang mitos cerita rakyat walau pun mitos sarat dengan pesan moral.

Pesan moral,

  • Jangan pernah durhaka kepada orang tua.
  • Jangan pernah menyombongkan diri.
  • Kutukan orang tua bisa menjadi nyata.

Namun jika kita merunut awal dari uraian cerita tadi kita akan menemukan benang merah kenapa "kutukan" itu bisa terjadi.

Tidak ada satu pun ungkapan dari orang tua untuk menjadikan anaknya celaka. Seperti ungkapan "Jadilah batu!" Untuk Malin Kundang atau "Terbitlah pagi!" untuk Sangkuriang.

Tetapi kedua ibunda mereka sama-sama meminta pertolongan dzat yang mereka sangka bisa membantunya.

Yakni Tuhan Yang Maha Kuasa atau Dewa yang bisa menolongnya.

Jadi sebenarnya kutukan itu mitos belaka, sudahlah ceritanya hanya kisah fiktif belaka, isinya juga kebanyakan mitos atau khayalannya.

Karena yang memperkenankan permintaan atau doa seseorang hanyalah Tuhan Maha Kuasa.

Jadi yang berhak mengutuk atau melaknat hanyalah Tuhan semata.

Karena Mande Rubayah kategori orang yang teraniaya maka Allah kabulkan doanya.

Maka benarlah siapa pun kita berhati-hatilah dengan doa orang yang teraniaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun