Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memotret Sebuah Kampung Terpencil Bernama Cisoka

26 Desember 2021   17:40 Diperbarui: 26 Desember 2021   20:05 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poto by Sumedang tandang

Setelah sekian lama pembangunan akses jalan dan listrik rampung, kini jalan menuju Cisoka sudah sangat mudah di jangkau oleh kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.

Setiap akhir pekan warga Sumedang, terutama para remajanya memanfaatkan waktu mereka untuk menikmati suasana asri lembah teh Cisoka.

Lahan dakwah yang menantang

Rutinitas kerja yang dilakukan warga Cisoka, seakan melalaikan mereka bahwa hakikat hidup adalah bukan mencari dunia.

Fasilitas pendidikan yang teramat jauh seperti  sekolah dasar yang bertempat di pusat desa.

Baru setahun ini mereka bisa menikmati fasilitas jalan yang bagus, sebelumnya anak-anak harus berjalan kaki sekitar 3 km hanya untuk sampai ke sekolah mereka, itu pun sekolah dasar.

Tidak ada pelajaran tambahan yang mereka ikuti sebab jaraknya  begitu jauh, fasilitas ibadah seperti Mushola pun tak terurus begitu saja.

Melihat suasana kehidupan sosial religius masyarakat yang rentan tersebut, KOMPASS tergerak untuk mengabdikan ilmu membina sekaligus mengajar warga kampung perihal agama mereka.

Ada 3 kegiatan yang di isi oleh Kompass yakni mengisi khotbah Jumat, mengajar anak-anak baca tulis al-Quran dan mengisi pengajian ibu-ibu.

Semua itu terjadwal rapi setiap pekan di hari Jumat, para pemuda anggota komunitas pun terjadwal bergiliran secara periodik.

Dari tutur sebagian penduduk diketahui bahwa selama hampir lima tahun Mushola tidak pernah aktif dengan kegiatan jumatan, namun setelah komunitas KOMPASS hadir Mushola pun mulai ramai lagi dengan berbagai kegiatan keagamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun