Mohon tunggu...
dharu suwandono
dharu suwandono Mohon Tunggu... Guru - ora penting dadi opo-opo, nanging dadio opo-opo sing manfaati

no profile with me, but many profile with us

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

THE RUNES - Beginning (Bagian dua)

24 Desember 2024   18:53 Diperbarui: 24 Desember 2024   18:53 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : edit Freepik, PNG tree and etc

Olav tak seberuntung Gnom lain yang harus mempunyai pewaris tahta untuk meneruskan semua keinginannya. Hargav, putranya  telah terbunuh saat perjalanan di pesisir karang laut, karena segerombolan troll besar menyerang rombongan mereka, dan tak satupun yang selamat dari serangan itu.

Kepemimpinan berlanjut ke Nehro putra Ighro, seorang ksatria kapak perak -ksatria yang sangat dikagumi oleh bangsa mereka karena keahliannya- yang menikah dengan keponakan dari Olav, Gista putri Ergav. Dengan pertimbangan dari bentuk kepemimpinannya akan beberapa kecemasan perang, mahakarya Goldhammer berdiri megah di masanya.

 Nehro yang juga sangat kehilangan akan Hargav berupaya mencari penyebab semua kebrutalan di pesisir karang laut. Akan tetapi usahanya mencari pengetahuan dan berita tak mendapat dukungan dari dewan Gnom, begitu juga sang putri yang meminta hal sama dan peduli akan nasibnya. Akan banyak waktu yang terbuang dan pikiran akan menjadi lambat dan tua, karena dianggap peristiwa itu hanya sebuah kebengisan mahluk liar.

Beberapa tahun pemerintahan Nehro, Barhain bergerak melebihi wilayah lain. Dengan keahlian para kurcaci Barhain menjadi negara makmur dan kaya.  Tak sedikit yang memanfatkan keahlian mereka seperti memahat, mengukir bahkan menempa logam-logam. Mereka membuat patung-patung besar, ataupun ukiran-ukiran sejarah tahta-tahta agung di seluruh Gloebh, seperti patung Ginlion, sebutan untuk leluhur mereka yang berani.

Di setiap gerbang benteng-benteng besar mereka, patung-patung Ginlion adalah kebanggaan mereka, keagungan yang terlihat dari besarnya ukuran dan sampai pada catatan-catatan buku mereka yang di abadikan dalam balairung besar Rhayole. Aula itu menjadi sangat penting dengan bentuk bangunan yang menyerupai ukiran batu yang sangat besar, dan yang tak kalah penting, aula itu menjadi sumber pengetahuan dan cerita sejarah yang tidak hanya berguna bagi kaum mereka saja.

Dengan berkah yang mereka miliki, tidak terlihat sedikitpun ambisi ataupun keserakahan seperti para Eidhels untuk memanfaatkan penghuni Gloebh yang lain, akan tetapi kelemahan mereka justru terletak oleh kebanggaan mereka sendiri yang terlihat seperti sebuah kesombongan.

Dalam sejarah Gloebh peradaban mereka berkembang sangat pesat diantara yang lain, dan menjadikan Barhain menjadi wilayah yang megah. Pada suatu acara yang mereka sebut Balockna, mereka berkompetisi dalam pembuatan karya-karya yang sanggup membuat yang mahir terlihat hebat diantara yang lain, dan itu seperti acara yang sakral bagi kaum mereka.

Balockna juga menjadi salah satu bentuk dari sebuah kemegahan dengan apa yang telah diperlihatkan dengan kualitas kompetisi yang sangat baik. Kemegahan yang didapat dari hasil keahlian dan pertukaran barang-barang hasil tambang, baik hiasan-hiasan bernilai seni atau senjata-senjata berat juga mereka prioritaskan sebagai kebanggaan, dan sayanganya hal itu membuat "tersenyum" Mers dari golongan Eidhels yang sering kali ikut bersepakat dengan maksud dan tujuan tertentu.

Akan banyak sekali yang dapat diberitakan jika membahas tentang asal muasal Bahrain ataupun keunikan-keunikanya yang mewarnai sejarah Gloebh. Pembaca akan dapat mengetahui lebih banyak cerita dari mereka sejalan dengan kisah The Runes, karena banyak hal yang akan menjadi jelas dan menarik seiring dengan beberapa kisah-kisah yang saling mendukung satu sama lain.

  • Mengenai wilayah dan kekuasaan,  Bagian tengah . . .

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun