Mohon tunggu...
Noor Azizah
Noor Azizah Mohon Tunggu... pelajar -

email baru avantidm@gmail.com. terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengejaran Pendakian (2)

17 Januari 2018   15:31 Diperbarui: 18 Januari 2018   11:27 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh, hmm.. aku dan Udin berencana ke Merapi akhir bulan ini. Setelah diagnosa hasil pengamatan proyek kalian."

Terdengar ajakan, namun aku tahu dia tak akan suka aku ikut pendakiannya. Lebih-lebih setelah pendakian penuh kecanggungan, Ungaran. Baginya aku selalu pemula meski aku sudah mendaki lima gunung. Dia merasa lebih berpengalaman dan menguasai medan pendakian. Itu menyebalkan, apalagi mendengar dia akan mendaki gunung yang baru saja kudaki. Bersama Udin. Seminggu tak mengabariku. Selapis benciku meningkat. Ditambah hubungan dengan gadisku memburuk belakangan ini. Darah merambat naik ke kepala menghadirkan marah membuncah membuatku beranjak kasar keluar dari ruangan.

***

Aku tidak tahu apa isi hatinya ketika aku pergi dengan Udin, tapi menawari pergi bersamaku, membuatku jerih sebelum kusampaikan maksudku. Aku takut dia mengatakan "Tidak" dan aku benci tertolak olehnya. Aku ingin pergi dengannya demi apapun. Tapi tidak dalam kecanggungan yang menyiksa. Apalagi menjadi beban baginya. Dia menganggapku beban saat mendaki Ungaran. Tak mungkin membiarkan aku menyandang carrier sementara ada banyak laki-laki tangguh dalam tim. Belum lagi kecepatan berjalanku, baginya terasa lambat dan menghambat mencapai puncak lebih cepat. Aku yakin dia tak menyukai pergi bersamaku. Adalah kenistaan berjalan bersamaku, aib memalukan. Tapi aku tak bisa membencinya. Aku selalu ada dan tak bisa menolak permintaannya, apapun itu. Aku setia padanya.

 "Aku ke Merbabu," begitu bunyi pesan masuk dalam inbokku. Ku jawab,"Ya." Dalam waktu yang bersamaan kami mempersiapkan pendakian dengan tujuan yang berbeda.

"Aku tersesat," pesan berikut darinya cukup membuatku terperanjat.

"Bagaimana bisa?" Tanyaku.

"Sopir kurang ajar sok tahu yang membawa kami tak mau mendengar perkataan kami. Dia ngotot naik Merbabu cuma bisa dari Magelang. Akhirnya aku dan tim menginap di rumah kawan di Magelang."

"Kalau begitu ambil jalur Suwanting. Kalian akan memutar jika mengambil track Selo. Itu memakan waktu. Merbabu butuh enam jam untuk mencapai puncak. Dua kali durasi Merapi. Kalau kau naik selepas dhuhur, kau akan melihat indahnya sunset di Sabana. Dan tolong hati-hati."

"Ya. Dimana kau?"

"Aku di Boyolali. Menanti kendaraan yang membawa kami ke base camp Selo."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun