Mohon tunggu...
Noor Azizah
Noor Azizah Mohon Tunggu... pelajar -

email baru avantidm@gmail.com. terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengejaran Pendakian

15 Januari 2018   14:38 Diperbarui: 18 Januari 2018   01:13 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: www.exploregunung.com

"Dengan siapa kau ke Muria?"

"Razzan.  Tek tok, pagi naik, siang turun. Pendek, hanya tiga jam. Kenapa?"

"Itu melelahkan."

"Hahaha.. ini mendaki Mas. Bukan sight seeing di mall. Tentu saja melelahkan. Kukira, kau merasakan pada tiap langkah yang membawamu ke puncak."

"Aku tahu."

"Nah, lantas apa yang menghalangimu mengulang pendakian? Lakukan saja kalau kau merindukan jalur setapaknya. Apalagi kau lebih suka mendaki di malam hari. Ditingkahi suara serangga malam. Gunung selalu rindu untuk dikunjungi pendaki yang membawa hatinya ke atas sana. berbagi penat beban jiwa dalam pekak riuh seharianmu. Senyap Mas, dalam perjalanan malammu, kau sendiri dengan seluruh isi hatimu."

"Aku memang akan mendaki lagi."

"Iyakah? Ke mana kali ini?"

"Prau Dieng Wonosobo."

"Aku tahu di mana Prau," sahutnya sembari tersenyum. Wajahnya tak pernah lepas dari senyum. Sekali aku melihatnya menangis. Aku tak ingin melihatnya lagi. Nyatanya tidak. Aku membuatnya menangis lebih sendu berkali kali.

"Jangan lupa batuku. Kau tahu kan perlengkapan apa saja yang harus kau bawa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun