" Wah, Alhamdulillah," ucap Kamila spontan.
" Hahaha, eh ini bukan adzan Magrib! Kamu batal!" Kamil tiba-tiba tertawa.
Tiba-tiba Ibunda datang menghampiri mereka.
" Kamu tidak batal karena kamu tidak tahu. Sini .." ibunda langsung mengamankan gelas sirup itu.
" Aduh bunda! Aku sudah terlanjur minum sedikit, ini gara-gara kak Kamil, jahat!" Kamila mengeluh.
" Tenang-tenang, kemarilah. Kamil ikut sini ibu ingin bicara." Ibunda menggiring mereka keluar kamar.
Mereka pun beranjak keluar kamar menuju ruang tamu. Ibunda memberi nasihat khususnya kepada Kamil.
" Kamil, kamu harus tahu, puasa itu bukan hanya menahan makan dan minum." Ibunda mulai menerangkan.
" Apakah aku salah bu?" Kamil mengajukan tanya.
" Kakak curang!" Kamila tampak kesal matanya sedikit berair.
" Begini. Ketika berpuasa itu kamu juga harus menahan hawa nafsu dan perilaku buruk termasuk berbohong. Kalau kamu berbohong, berarti kamu tidak puasa dengan sempurna." Tutur ibunda dengan nada serius.