Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Anak: Konflik Kamil dan Kamila ketika Berlatih Puasa

21 April 2023   15:00 Diperbarui: 21 April 2023   15:05 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid dan matahari. Sumber gambar:  Pixabay.com

" Iya, ayah minta telur dadar. Loh mana adik kamu, kok gak kamu bangunin sekalian!"  Ibunda masih sibuk menata makanan di meja.

" Biar saja Bunda. Kamila sepertinya masih mimpi indah." Ucap Kamil sambil sesekali menggosok matanya dengan lembut untuk menghilangkan kantuk.

 " Kamu gak bangunin aku kak!" Sambil berjalan agak sempoyongan Kamila keluar dari kamar.

"..." Kamil tak bergeming. Ia bahkan makin cepat melahap makanannya. Tak mau meladeni pesaingnya itu.

***

Jam menunjukkan pukul 12.00

Setelah meletakan satu gelas sirup di atas meja tamu, Kamil pun langsung mengendap-endap.  Ia berjalan perlahan dari ruang tamu menuju kamar. Di dalam sana, terlihat adiknya tidur pulas di hadapan televisi yang tidak menyala.

Di tangan kanan Kamil tergenggam handphone milik ibunya. Ia telah mempersiapkan sesuatu dari HP berwarna hitam itu. Setelah masuk kamar ia pelan-pelan mendekati tubuh Kamila. Lantas Kamil menekan sejumlah gambar simbol dari layar hp itu.

" Allahu Akbar, Allahu Akbar...." Suara adzan tiba-tiba terdengar. Disusul suara adzan dari masjid di sekitar rumahnya.

 " Kamila coba dengar, sudah adzan! Ayo berbuka!"  Kamil tampak menahan tawa ketika melihat Kamila terbangun kaget. Ia pun berlari kecil menuju meja tamu, mengambil sesuatu.

" Ayo Mila, ini minum! " Kamil tampak antusias melayani adiknya dengan segelas sirup segar yang sudah ia sia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun