Mohon tunggu...
Afni Zulkifli
Afni Zulkifli Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis adalah sajadah kata untuk berbicara pada dunia

Jurnalis, Akademisi, Praktisi Komunikasi Publik dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kamuflase Informasi Deforestasi Indonesia

7 Juni 2020   15:39 Diperbarui: 7 Juni 2020   16:03 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padahal pada masa itu Indonesia dengan tantangan geografis, SDM pemadaman, dan lanskap pemilik salah satu gambut terluas di dunia, di 2019 mengalami Karhutla seluas 1,6 juta ha, setelah pada 2016-2018 berhasil menekan Karhutla hingga rata-rata 80-90 persen dari kasus 2015.  

Termasuk soal sajian informasi asap lintas batas (Transboundary Haze Pollution). Setelah kejadian 2015, hanya satu kali terjadi asap lintas batas ke negara tetangga Singapura dan Malaysia di tahun 2019, itupun hanya beberapa saat saja.

Saat itu banyak yang mengusung adagium 'bad news' secara masif dengan narasi kegagalan Indonesia mengatasi karhutla, daripada mengedepankan upaya-upaya pengendalian yang terus dilakukan tanpa henti. Asap yang melintas hitungan hari membuat banyak pihak terlupa bahwa sepanjang tahun 2016-2018, negara tetangga selalu mendapat asupan oksigen lebih dari keberhasilan Indonesia mengendalikan Karhutla.

Padahal bila ''good news'' dikedepankan, akan mampu membentuk kepercayaan publik pada kesungguhan dan keberhasilan Indonesia melakukan intervensi kebijakan perlindungan gambut, dan perubahan paradigma kerja dari pemadaman ke pengendalian yang telah membawa Indonesia pada fase baru penanganan Karhutla. Bahkan lebih hebat dari negara lainnya di dunia.

Good News: Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Membangun komunikasi publik yang baik dengan orientasi good news (berita baik) juga sangat penting artinya untuk membuktikan bahwa negara hadir di tengah rakyatnya.

Kamuflase informasi yang secara terus menerus dan gagal dipahami publik, akan bermuara pada rendahnya kepercayaan atas kemampuan negara meski sudah menjalankan sistem nilai good governance.

Publik dikhawatirkan cenderung percaya pada kalangan luar, dan menafikan pencapaian yang dilakukan putra putri terbaik Bangsa. Paham-paham kolonialisme begini tentu sangat berbahaya bagi nasionalisme bahkan kedaulatan kita sebagai bangsa besar.

Meski masih jauh dari berbagai target ambisius, Indonesia tengah berada di jalur yang benar dalam hal pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Banyak capaian diraih bukan karena kerja pemerintah semata, namun juga kerja keras seluruh komponen masyarakat. Ini perlu dijaga dengan rasa percaya dan saling mendukung sesama anak Bangsa.

Informasi yang tidak tepat, apalagi disampaikan secara berulang-ulang, akan dipercaya sebagai kebenaran. Sebaliknya, informasi yang tepat bila tidak pernah disajikan dengan jujur, maka kebenaran hanya akan ekslusif dinikmati mereka yang paham saja.

Saatnya kita menyampaikan pendapat dan kritik dengan jujur, serta tidak hanya berfokus pada narasi-narasi negatif tentang Bangsa kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun