Mohon tunggu...
Dr Abidinsyah Siregar
Dr Abidinsyah Siregar Mohon Tunggu... Dokter - Ahli Utama

Saat ini menjadi Ahli Utama pada BKKBN dengan status dpk Kemenkes RI Pangkat Pembina Utama IV/E. Terakhir menjabat Deputi BKKBN (2013-2017), Komisioner KPHI (2013-2019), Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kemenkes (2011-2013), Sekretaris Itjen Depkes (2010-2011), Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2008-2010)< Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan (2002-2005). Mengawali karis sebagai Dokter Puskesmas di Kabupaten Dairi (1984). Alumnus FK USU ke 1771 Tahun 1984.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jakarta Hajatan 495 Tahun: Menjadi Wajah Indonesia yang Nyata (SMART City, Kota Sehat, Kota Ramah)

24 Juni 2022   15:37 Diperbarui: 24 Juni 2022   15:42 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada 9 Mei 2017, Ahok diberhentikan oleh DPRD DKI Jakarta dan memilih Djarot Saiful Hidayat (PDI-P) dan dilantik menjadi Gubernur ke-16 pada 15 Juni 2017.

Sejalan dengan pemilihan Umum serentak, warga Jakarta memilih Gubernur, terpilih Anies Baswedan dan dilantik menjadi Gubernur ke-17 pada 16 Oktober 2017.

Setiap Gubernur telah bekerja memimpin perubahan.

Jakarta bukan tempat yang mudah untuk diubah. Untuk sebuah kota yang berusia hampir 5 abad, tentu pertanyaannya "apa lagi yang mau diubah?".

Sungguh pertanyaan sederhana, namun tak mudah untuk menjelaskan. Perlu Argumen yang kuat dan paling utamanya pendekatan dan komunikasi yang simpatik dan inklusif, mengajak dengan itikad yang kuat.  

Psikologis kota berpenduduk padat dan sudah jadi, dengan aktivitas yang sangat sibuk dan rutinis, maka gagasan perubahan akan mendatangkan rasa khawatir dan bahkan penolakan.

Merasa terganggu kenyamanannya
Para Gubernur DKI era Reformasi, sejak Sutijoso hingga Fauzi Bowo, Jokowi, Ahok, Djarot dan Anies harus bekerja sangat keras mengubah kebekuan karakter masyarakat.

Bahkan untuk memodernisasi pun harus berhadapan dengan penolakan.

Gubernur Anies, yang sebahagian besar hidupnya didunia Pendidikan bahkan pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin (2014-2016), sejak dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara pada 16 Oktober 2017 langsung tancap gas melakukan pendekatan persuasif dan kemitraan dengan semua potensi yang ada, namun tegas terukur menghadapi penyimpangan.

Dengan pendekatan inklusif, merangkul dan mengoptimalkan apa yang sudah digagasi para pendahulu, Anies memberi pengayaan dan pengembangan.

HAJATAN JAKARTA YANG MEMBANGGAKAN BANGSA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun