Efek Covid-19 berdampak pada aspek Kesehatan, berlanjut ke aspek Ekonomi, aspek Pendidikan, aspek Keagamaan, aspek Sosial, aspek Budaya, dan aspek Kemasyarakatan.
Dalam kegawatdaruratan tampak “gejala miskordinasi” diantara para Pembantu, mulai muncul ego sentris dan saling unjuk popularitas.
Sementara suara ahli dari para Epidemiolog, Lembaga Penelitian dan Kampus serta LSM, seperti hilang ditelan gemuruh bagi sembako.
Di sisi lain pertambahan kasus semakin melesat, angka kematian semakin bertambah dan kesembuhan terjadi begitu lambat.
Serbuan virus Covid-19 bagai membuka kotak Pandora yang menunjukkan kerawanan dalam Ketahanan Kesehatan Nasional kita yang merembet keberbagai aspek kehidupan, mengejutkan, membingungkan, menguapkan akal sehat untuk berfikir rasional dan cerdas.
PRESIDEN MARAH
Marah Presiden sudah cukup menjadi indikasi ada “ketidakpuasan” kepada para Pembantunya.
Presiden tentu menjadi sosok paling sensitif terhadap apa yang seharus dilakukan para Pembantunya.
Presiden telah menjanjikan banyak kebaikan kepada rakyatnya, Presiden telah memiliki daftar rencana capaian yang dibatasi waktu dan ditunaikan untuk dipertanggungjawabkan kepada Rakyat.
Saat syukuran terpilih kembali sebagai Presiden RI di Sentul Int’l Convention Center pada 14 Juli 2019 Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato pertamanya tentang 5 VISI di bawah kepemimpinannya bersama Ma’ruf Amin untuk periode 2019-2024.
Lima visi tersebut adalah:
Pertama, fokus melanjutkan pembangunan infrastruktur.