Akibatnya banyak menghentikan bisnis atau usahanya, diikuti dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dari Sumatera Utara didapat informasi 15.000 orang terdampak PHK.
Setiap hari media Nasional menginfokan peningkatan jumlah PHK. Kemenaker menginformasikan 2,8 juta pekerja terkena dampak langsung, 1,7 juta dirumahkan dan 700 ribuan di-PHK, disamping 300 ribuan pekerja informal yang usahanya terganggu.
Kondisi ini benar-benar bencana terberat bagi mereka.
Ketua MPR, bung Bamsoet mengingatkan "Perekonomian akan makin memburuk akibat ketidakpedulian bersama memutus rantai penularan covid-19" (hajinews.id 11 Mei)
PELAYANAN KESEHATAN SUDAH EFEKTIF
Penyelenggara Kesehatan sudah mampu mengendalikan situasi, terlihat dengan pertambahan jumlah kematian yang relatif kecil dibawah 10-15 orang perhari, dan semakin besarnya jumlah kesembuhan perhari.
Yang masih menjadi masalah adalah jumlah pertambahan kasus baru positif Covid-19 yang masih diatas 200-500 orang perhari, cukup tinggi dibanding Negara lain dengan jumlah kasus yang sama atau lebih.
Dengan konsistensi dan ketersediaan perbekalan kesehatan yang cukup serta Relaksasi bidang kesehatan yang sepadan, dipercaya pelayanan kesehatan akan bekerja semakin baik.
Adapun PERTAMBAHAN kasus baru, merupakan tugas bersama dan lebih kepada upaya peningkatan efektifitas status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang harus dijalankan dengan penuh komitmen, disiplin dan jauh dari Intervensi yang kontra produktif.
KEKACAUAN DATA PENERIMA BANTUAN HARUS SEGERA DIHENTIKAN.
Mengatasi berbagai akibat dan dampak virus Covid-19, Pemerintah telah menyediakan Anggaran tambahan sebesar 405,1 Triliun. Penyediaan anggaran tambahan ini merupakan kebijakan tepat dan antisipatif. Â
Berita baik ini menimbulkan kelegaan dan optimisme memperkuat upaya mengendalikan sebaran Covid-19 sekaligus mencegah pertambahan dan meningkatkan penanganan kasus.