Ketika diundang oleh tetangga atau pun pergi berkunjung ke rumah orang, saya tak membawa ponsel. Tujuannya agar saya benar-benar membangun interaksi dan komunikasi dengan orang-orang yang dijumpai.
Awalnya terasa sulit. Namun, perlahan hal itu menjadi kebiasaan. Hingga saat ini, saya merasa tak begitu terbebankan ketika ponsel ditinggalkan di rumah.
Yang terpenting adalah komitmen bersama. Orangtua perlu menjadi contoh untuk membangun komitmen itu. Saat orang tua menjadi model dari komitmen bersama itu, dengan sendirinya anak bisa mengikuti hal tersebut.
Masalah kerap muncul saat orangtua tak menjadi contoh yang baik. Orangtua memarahi anaknya untuk tak bermain di ponsel dan memintanya untuk belajar. Namun, di lain pihak, orangtua malah sibuk berselancar di medsos.
Tentu saja, sikap itu tak mencerminkan contoh yang baik. Anak pasti mengiakan perintah orangtua, tetapi di balik itu mereka merekam contoh yang tidak baik.
Dalam mana, aturan tampak berat sebelah atau pun hanya berlaku untuk sebagian. Juga, aturan itu cenderung lebih menekan daripada mendidik anak untuk melihat sisi dan nilai positif dari aturan tersebut.
Lebih jauh, salah satu cara sederhana untuk menghadapi disrupsi digital adalah tak ragu untuk menerapkan cara hidup yang konvensional.
Misalnya, barangkali keluarga terbiasa untuk memesan makanan secara online. Barangkali hal itu perlu dibatasi, dan coba untuk mencari waktu masak bersama.
Tak masalah ketika memesan satu atau dua porsi untuk sekeluarga. Menjadi masalah saat anggota keluarga memesan lantaran faktor selera pribadi. Belum lagi, tiap anggota keluarga makan di waktu yang berbeda dan yang lain memilih kamar tidur sebagai tempat makan.
Untuk itu, perlu kembali ke metode konvensional. Memasak makanan di dapur, makan bersama, dan juga melakukan aktivitas bersama tanpa terlalu bergantung pada media digital. Tujuannya agar bisa membangun kebersamaan sebagai keluarga.
Era disrupsi digital sangat menantang. Kalau keluarga tak mempunyai cara yang tepat menyikapi era perkembangan digital tersebut, kehidupan keluarga bisa terganggu dan bahkan menghadapi keterasingan dalam berelasi antara satu sama lain di dalam keluarga.