Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gareth Southgate Dikritik dan Timnas Inggris Diejek

26 Juni 2024   21:44 Diperbarui: 27 Juni 2024   07:03 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapten tim, Harry Kane coba menanggapi kritik tersebut dengan menyatakan bahwa turnamen Piala Eropa 2024 cukup keras. Kane pun menyeruhkan media untuk lebih positif sebelum Inggris bermain kontra Slovenia.

Akan tetapi, kata-kata Kane itu tak terbukti, dan Inggris malah bermain imbang kontra Slovenia. Alih Sontak saja, hasil itu membuat Timnas Inggris makin terpojok dan Southgate terjepit di antara kritik pelbagai pihak.

Salah satu kesalahan juga terletak pada keputusan dan sikap Southgate. Laga perdana sepertinya sudah memberikan pesan bahwa sistem yang diterapkannya tak cocok dengan para pemain.

Memang terlihat mentereng dan menakutkan ketika mempunyai pemain seperti Foden, Saka, Kane dan Bellingham di lini depan. Akan tetapi, keempat pemain itu berasal dari klub yang berbeda, dan mereka dibentuk oleh sistem yang berbeda.

Saka, misalnya, menjadi pemain penting dalam skema permainan Arsenal. Kendati posisinya tak begitu berbeda di Timnas Inggris, namun Saka mempunyai keleluasaan di Arsenal. Bahkan, Saka menjadi sentral permainan Arsenal.

Sama halnya dengan Foden yang mendapatkan peran lebih dalam permainan Guardiola. Foden tak jarang berperan sebagai penyerang lubang atau striker kedua di belakang Haaland.


Menjadi masalah saat kedua pemain bermain dalam sistem yang satu dan sama. Keduanya akan sulit untuk bekerja bersama karena mempunyai karakter yang persis sama. Oleh sebab itu, Southgate perlu berani membangkucadangkan salah satu dari pemain tersebut.

Namun, Southgate tetap menerapkan sistem yang sama. Foden dan Saka dimainkan sebagai penyerang sayap, dan Kane sebagai striker.

Lalu, Bellingham yang dimainkan di belakang Kane, coba digeser ke belakang agar lebih berperan sebagai pengatur serangan dalam skema tiga gelandang. Taktik itu tetap tak berjalan mulus.

Alibi Tak Perlu Southgate

Lebih jauh, Southgate menyikapi kekurangan timnya dengan alibi yang tak perlu. Ketika peran Trent Alexander-Arnold sebagai gelandang jangkar dikritisi di laga kontra Denmark, Southgate malah mencari alasan yang tak perlu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun