Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tuah Jerman sebagai Tuan Rumah Piala Eropa 2024

13 Juni 2024   17:40 Diperbarui: 13 Juni 2024   18:54 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kai Haverzt akan menjadi andalan di lini depan Timnas Jerman. Foto: AFP/Oliver Chassignole via Kompas.com


Tinggal beberapa hari lagi perhelatan pesta sepak bola sebenua Eropa, Piala Eropa 2024 akan berlangsung. Turnamen yang berlangsung empat tahun sekali ini akan bertempat di Jerman dari tanggal 14 Juni hingga 14 Juli 2024.

Jerman terbilang salah satu kekuatan sepak bola di dunia. Empat kali menjadi juara Piala Dunia dan tiga kali menjadi Piala Eropa adalah deretan prestasi dari tim yang berjuluk Tim Panzer tersebut.

Namun, performa Timnas Jerman dalam tiga turnamen besar terakhir tak begitu meyakinkan. Daya gedor Timnas Jerman ala Panzer seperti redup.  

Terbukti, Timnas Jerman selalu tersingkir pada kualifikasi grup dalam dua piala dunia terakhir. Lalu, pada Piala Eropa 2021, Jerman hanya sampai babak 16 besar.

Pada tahun 2003, performa Jerman menurun yang mana hanya meraih 3 kemenangan dari 11 laga yang dimainkan. Hasil buruk itu berdampak pada pemecatan dari Hansi Flick dari kursi pelatih.  

Badan sepak bola Jerman berani memilih pelatih muda (36 tahun), Julian Nagelsmann sebagai pengganti Hansi Flick pada 2023 lalu.

Di tangan pelatih yang dipecat dari Bayern Muenchen ini, Timnas Jerman mengalami perubahan. Terlebih khusus saat Jerman kalah dari Turki dan Austria di akhir tahun 2023.

Perubahan Nagelsmann dimulai dari perombakan skuad. Nagelsmann tak hanya memercayakan pemain muda, tetapi juga menjadikan beberapa pemain senior sebagai tulang punggung tim.

Pemanggilan Toni Kroos kembali ke skuad Timnas Jerman menjadi salah satu bukti pertimbangan Nagelsmann pada pentingnya keberadaan pemain senior. Kroos memiliki segudang pengalaman bersama timnas Jerman dan juga mempunyai rekam jejak manis dengan Real Madrid.

Rentetan pengalaman itu bisa menjadi salah satu alasan di mana Kroos bisa menjadi mentor bagi pemain muda sekaligus motor dari permainan Jerman. Di lini tengah, Kroos didampingi oleh salah satu gelandang senior, Ilkay Gundogan yang didapuk sebagai kapten tim.

Selain itu, Nagelsmann juga memanggil Emre Can (30 tahun) untuk menggantikan peran dari pemain muda Aleksandar Pavlovic yang menderita cedera saat uji coba dengan Ukraina beberapa waktu lalu.

Can boleh dikatakan sebagai pemain senior. Dia sudah membela Timnas Jerman dalam 43 laga. Besar kemungkinan, Can menjadi pelapis dari Toni Kroos, Pasca Gross, dan Robert Andrich.

Selain itu, Nagelsmann juga berani mengambil keputusan berdasarkan mentalitas pemain menjelang Piala Eropa. Tak tanggung-tanggung, dari 27 nama yang diikutsertakan Nagelsmann untuk bermain di Piala Eropa, Nagelsmann berani tak menyertakan Matt Hummels dan Julian Brandt.

Padahal, kedua pemain itu terbilang signifikan untuk Borussio Dortmund lantaran mampu mengantarkan tim berbaju kuning hitam hingga final Liga Champions Eropa 2024.

Nagelsmann lebih berpatok pada skuad yang sudah teruji. Terlebih lagi, skuad yang mampu mengalahkan Perancis dan Belanda pada bulan Maret lalu.

Lebih jauh, Nagelsmann juga mencari pemain yang sementara tampil meyakinkan di Bundesliga, seperti dari Bayer Leverkusen dan Stuggart, dua klub yang nota bene berada di posisi pertama dan kedua Bundesliga musim 2023/24.

Dengan ini, Nagelsmann tak hanya berpatok pada klub tertentu, seperti Bayern Muenchen.  Konsekuensinya, wajah skuad Jerman juga lebih bervariasi, yang mana tak didominasi para pemain dari satu atau dua klub semata. Bahkan, Nagelsmann juga memanggil pemain seperti Pascal Gross yang bermain di klub asal Liga Inggris, Brighton dan Hove Albion.

Secara umum dari sisi skuad yang dimiliki, Jerman mempunyai kekuatan di lini tengah yang cukup solid. Perpaduan antara pemain muda dan pemain senior dan perpaduan itu dibarengi dengan kualitas yang dimiliki oleh setiap pemain.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Timnas Jerman adalah sektor  lini depan. Striker yang bisa menjadi penjebol gawang lawan.

Striker senior, Thomas Mueller masih diikutsertakan. Mueller jarang dimainkan sebagai striker tunggal sejak kehadiran Harry Kane di Bayern Muenchen.

Kai Haverzt besar kemungkinan didapuk menjadi salah satu striker. Namun, pemain yang membela Arsenal itu lebih cenderung dimainkan oleh Mikel Arteta sebagai penyerang bernomor 10 di belakang striker daripada striker tunggal.

Sewaktu dimainkan sebagai striker tunggal, baik di klub sebelumnya Chelsea maupun di beberapa kesempatan di Arsenal, Havertz tampil tak begitu meyakinkan. Berbeda saat digeser ke belakang dan pergerakannya lebih leluasa, tingkat produktivitas Haverzt dan ancamannya ke gawang lawan meningkat.

Harapannya ada revelasi dari nama-nama striker yang dibawa Nagelsmann. Dalam mana, striker lain bisa menjadi jawaban dari kekurangan yang dipunyai skuad Jerman.

Lebih jauh, hal itu juga bergantung pada bagaimana Nagelsmann mengatur skuadnya agar bisa menutup kekurangan itu dengan faktor lain seperti peran gelandang serang seperti Florian Wirtz, Jamal Musiala, dan Florian  Wirtz yang mempunyai naluri dalam mencetak gol.

Di bawah Nagelsmann, performa Timnas Jerman mulai membaik. Dari 8 laga menukangi Timnas Jerman, Jerman mampu menang 4 kali, 2 kali kalah, dan 2 kali seri. Hasil itu, memang, belum menjadi referensi bahwa Jerman sudah bangkit.

Akan tetapi, perubahan skuad yang dibuat oleh Nagelsmann bisa menjadi tanda-tanda bahwa Jerman bisa menjadi tuan rumah yang tak ramah untuk tim-tim lain pada pesta Piala Eropa 2024.

Salah satu faktor yang mungkin dimanfaatkan oleh Tim Panzer adalah berstatuskan sebagai tuan rumah. Tuan rumah bisa menjadi tuah untuk mendongkrak semangat Tim Panzer dan juga kelak mengantarkan ke panggung juara.

Salam Bola
 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun