Selain itu, Nagelsmann juga memanggil Emre Can (30 tahun) untuk menggantikan peran dari pemain muda Aleksandar Pavlovic yang menderita cedera saat uji coba dengan Ukraina beberapa waktu lalu.
Can boleh dikatakan sebagai pemain senior. Dia sudah membela Timnas Jerman dalam 43 laga. Besar kemungkinan, Can menjadi pelapis dari Toni Kroos, Pasca Gross, dan Robert Andrich.
Selain itu, Nagelsmann juga berani mengambil keputusan berdasarkan mentalitas pemain menjelang Piala Eropa. Tak tanggung-tanggung, dari 27 nama yang diikutsertakan Nagelsmann untuk bermain di Piala Eropa, Nagelsmann berani tak menyertakan Matt Hummels dan Julian Brandt.
Padahal, kedua pemain itu terbilang signifikan untuk Borussio Dortmund lantaran mampu mengantarkan tim berbaju kuning hitam hingga final Liga Champions Eropa 2024.
Nagelsmann lebih berpatok pada skuad yang sudah teruji. Terlebih lagi, skuad yang mampu mengalahkan Perancis dan Belanda pada bulan Maret lalu.
Lebih jauh, Nagelsmann juga mencari pemain yang sementara tampil meyakinkan di Bundesliga, seperti dari Bayer Leverkusen dan Stuggart, dua klub yang nota bene berada di posisi pertama dan kedua Bundesliga musim 2023/24.
Dengan ini, Nagelsmann tak hanya berpatok pada klub tertentu, seperti Bayern Muenchen. Â Konsekuensinya, wajah skuad Jerman juga lebih bervariasi, yang mana tak didominasi para pemain dari satu atau dua klub semata. Bahkan, Nagelsmann juga memanggil pemain seperti Pascal Gross yang bermain di klub asal Liga Inggris, Brighton dan Hove Albion.
Secara umum dari sisi skuad yang dimiliki, Jerman mempunyai kekuatan di lini tengah yang cukup solid. Perpaduan antara pemain muda dan pemain senior dan perpaduan itu dibarengi dengan kualitas yang dimiliki oleh setiap pemain.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Timnas Jerman adalah sektor  lini depan. Striker yang bisa menjadi penjebol gawang lawan.
Striker senior, Thomas Mueller masih diikutsertakan. Mueller jarang dimainkan sebagai striker tunggal sejak kehadiran Harry Kane di Bayern Muenchen.
Kai Haverzt besar kemungkinan didapuk menjadi salah satu striker. Namun, pemain yang membela Arsenal itu lebih cenderung dimainkan oleh Mikel Arteta sebagai penyerang bernomor 10 di belakang striker daripada striker tunggal.