Sewaktu dimainkan sebagai striker tunggal, baik di klub sebelumnya Chelsea maupun di beberapa kesempatan di Arsenal, Havertz tampil tak begitu meyakinkan. Berbeda saat digeser ke belakang dan pergerakannya lebih leluasa, tingkat produktivitas Haverzt dan ancamannya ke gawang lawan meningkat.
Harapannya ada revelasi dari nama-nama striker yang dibawa Nagelsmann. Dalam mana, striker lain bisa menjadi jawaban dari kekurangan yang dipunyai skuad Jerman.
Lebih jauh, hal itu juga bergantung pada bagaimana Nagelsmann mengatur skuadnya agar bisa menutup kekurangan itu dengan faktor lain seperti peran gelandang serang seperti Florian Wirtz, Jamal Musiala, dan Florian  Wirtz yang mempunyai naluri dalam mencetak gol.
Di bawah Nagelsmann, performa Timnas Jerman mulai membaik. Dari 8 laga menukangi Timnas Jerman, Jerman mampu menang 4 kali, 2 kali kalah, dan 2 kali seri. Hasil itu, memang, belum menjadi referensi bahwa Jerman sudah bangkit.
Akan tetapi, perubahan skuad yang dibuat oleh Nagelsmann bisa menjadi tanda-tanda bahwa Jerman bisa menjadi tuan rumah yang tak ramah untuk tim-tim lain pada pesta Piala Eropa 2024.
Salah satu faktor yang mungkin dimanfaatkan oleh Tim Panzer adalah berstatuskan sebagai tuan rumah. Tuan rumah bisa menjadi tuah untuk mendongkrak semangat Tim Panzer dan juga kelak mengantarkan ke panggung juara.
Salam Bola
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H