Dia telah pergi. Pergi dengan pelbagi cerita-cerita miring. Tentang relasi terlarangnya. Toh, relasi terlarang yang terbongkar dua bulan lalu sudah menjadi konsumsi publik. Gara-gara suami wanita itu, yang datang ke halaman rumah kami, berteriak, dan menghajarnya tanpa ampun.Â
Ya, banyak yang menduga kematiannya melekat dengan peristiwa hari itu. Darah yang membekas di depan rumah kami belum tertumpah habis. Yang tertinggal hanya dendam dan ancaman. Hingga, peristiwa di parkiran itu meneteskan darah terakhir.
"Akh, susah berspekulasi. Untuk saat ini, aku ingin hanya mau mengingat kebaikannya sebagai seorang yang pernah mencintaiku. Walaupun cintanya itu pun terjebak pada relasi terlarang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H