***
Lilik Fauziah terduduk lemas di sudut sebuah rumah sakit swasta di Kota Cirebon, Jawa Barat.Â
Siang itu, dokter mendiagnosa putri pertamanya, Aina Thalita Zahran mengalami gangguan fungsi hati kronis atau Atresia Bilier.Â
Kebingungan terkait penyakit yang menyerang putrinya membawa Lilik Fauziah sampai kepada nama Bilqis Anindya Passa, bayi 17 bulan yang juga terkena Atresia Bilier.
Biaya pengobatan yang fantastis dan harus dioperasi di Jepang, membuat Lilik dan suami tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.
"Uang darimana, biaya mahal. Sampai satu miliar," kata Lilik.
Seolah tak mau menyerah, pasrah, Lilik terus memburu informasi terkait penyembuhan Atresia Bilier yang menimpa buah hatinya itu.Â
Kata dokter, di Jakarta ada. Hanya di RSCM. Saya bingung, di Jakarta kami tak punya siapa-siapa, ungkap Lilik sambil sesekali mengelus perut Aina Thalita Zahran yang semakin membuncit.
Akhirnya, demi kesembuhan Aina, Lilik Fauziah pergi ke Jakarta. Pada usia 6 bulan, Aina dibawa ke Jakarta, kota yang kelak akan ia diami selama 2 tahun lebih.
Menjalani masa-masa paling sulit di Rumah Singgah Pejuang Hati.
***