Mohon tunggu...
Dony P. Herwanto
Dony P. Herwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Story Teller | Journalist | Documentary Maker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lelaki Tua yang Memilih Berumah di Kebun Kayu Putih

13 November 2020   10:22 Diperbarui: 14 November 2020   08:41 1754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan Wasikan, 1 orang dari 17,12 persen penduduk miskin di Gunung Kidul yang juga rentan mengakhiri hidup dengan cara yang tidak wajar itu.

***

Matahari pagi muncul dari belakang bukit tandus di depan rumah Wasikan. Wasikan bangun dengan punggung yang nyeri.

Setiap hari, Wasikan tidur hanya beralas kasur lipat yang tipisnya sudah menyerupai kardus mie instan pemberian Cyintia dan LKS Kedung Keris.

Wasikan sedikit bergegas menuju dapur yang dibangun terpisah dari tempatnya tidur. Berdinding tumpukan batu yang dia kumpulkan dari Kebun Kayu Putih. Di dapur, Wasikan harus duduk. Tinggi dapurnya tak lebih dari orang dewasa yang merunduk.

Batu-batunya sudah terlihat sangat tua dan kuat. Hitam dari hasil panas api tungku masak milik Wasikan. Pagi itu, Wasikan ingin memasak air. Ia ingin membuat teh panas sebelum pergi memetik daun kayu putih.

Di luar, angin berhembus tipis. Hembusan khas Gunung Kidul. Tak ada orang lain di kebun ini selain Wasikan. Hari itu, dia harus memanen daun kayu putih. Akan ada truk yang masuk kebun membawa daun-daun itu.

"Saya hanya bisa mengumpulkan 3 karung saja. Sudah tenaga tua," kata Wasikan, sambil berjalan meninggalkan rumahnya.

Sebelum memanen daun kayu putih, Wasikan sempatkan menuju sumber mata air satu-satunya yang tersisa. Letaknya di bekas aliran sungai yang mengering akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

Ia mengambil air dengan ember yang tak sempurna. Menyiram lahan kacang tanah seluas 40 meter di tepi sungai.

"Ini juga saya jual. Sisanya untuk di rumah jika ada tamu," ucapnya. Tamu yang ia maksud adalah mandor-mandor kebun kayu putih yang numpang neduh di rumah Wasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun