Mohon tunggu...
Bima Aji Prasetyo
Bima Aji Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi /Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pemikiran Teori Bologna, John Peter & Robert Kiltgaard

31 Mei 2023   20:40 Diperbarui: 31 Mei 2023   20:48 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rumus Klitgaard telah digunakan secara luas oleh pemerintah, organisasi internasional, dan peneliti untuk menganalisis dan memahami masalah korupsi serta merancang strategi pencegahan yang efektif. Meskipun rumus ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam studi korupsi, tetap penting untuk memperhatikan konteks budaya, politik, dan sosial dalam memahami dan mengatasi masalah korupsi di berbagai negara.

perlu dicatat bahwa implementasi dan penggunaan rumus Klitgaard dalam pencegahan korupsi memiliki beberapa tantangan dan kompleksitas. Tingkat korupsi dalam suatu sistem tidak dapat sepenuhnya diukur secara objektif dengan satu rumus, tetapi rumus Klitgaard memberikan kerangka kerja yang berguna dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi korupsi.

Teori GONE merupakan teori yang sering digunakan dan cukup popular dalam penelitian fraud atau penipuan. Teori GONE merupakan teori yang menyempurnakan teori Triangle Fraud, kedua teori tersebut menjelaskan mengenai alasan -- alasan seorang individu melakukan tindakan penipuan atau fraud.

Teori ini diperkenalkan dan dipopulerkan oleh John Peter atau dikenal juga sebagai Jack Bologne, dalam bukunya yang berjudul "Fraud Auditing and Forensic Accounting: New Tools and Techniques" (1993). Nama dari teori ini, yaitu GONE, sebenarnya merupakan singkatan dari empat elemen yang menjadi dasar teori tersebut, yakni greed (keserakahan), opportunity (kesempatan), needs (kebutuhan), dan exposures (pengungkapan). Apabila sebuah negara dapat meminimalisir salah satu saja, dari empat elemen tersebut, maka persentase terjadinya kecurangan atau fraud akan menurun.

Dan Penjelasan Fraud ialah Salah satu jenis kecurangan atau fraud yang dapat dideteksi dengan mudah ialah korupsi, karena kebanyakan kasus korupsi tidak hanya dilakukan oleh satu orang, melainkan dilakukan secara berkelompok. Jadi apa itu korupsi? Jika ditinjau dari segi etimologis, korupsi berasal dari kata "corruptus" yang memiliki arti perubahan tingkah laku dari baik menjadi buruk. Jika ditinjau dari kacamata hukum, korupsi berarti sebuah perbuatan yang dilakukan dengan maksud memberikan keuntungan yang tidak sesuai dengan tugas resmi dan hak orang lain.

GREED (keserakahan)

Ketamakan berasal dari kata tamak (bahasa Inggris: greed, avarice, cupidity, covetousness; bahasa Latin: avaritia), atau disebut juga keserakahan. Ketamakan pada umumnya diartikan sebagai keinginan yang sangat besar untuk memiliki kekayaan, barang atau benda bernilai abstrak, dengan maksud menyimpannya untuk dirinya sendiri, jauh melebihi kenyamanan dan kebutuhan dasar untuk hidup yang berlaku pada umumnya. Pengertian ini diterapkan pada keinginan yang besar dan mencolok dalam upaya mengejar kekayaan, status sosial, dan kekuasaan,

 dan dari pandangan psikologi Erich Fromm seorang filsuf humanis, psikoanalis, dan psikolog sosial---menggambarkan ketamakan sebagai suatu jurang tanpa dasar yang menguras energi seseorang dalam upaya tanpa henti untuk memenuhi satu kebutuhan tanpa pernah mencapai kepuasan; egoisme juga dipandangnya sebagai satu jenis ketamakan. Dalam buku larisnya, "Seni Mencintai" (The Art of Loving), Fromm mengatakan bahwa orang yang tamak adalah budak dari hasrat atau gairahnya, aktivitasnya dalam kenyataannya adalah pasif karena ia dikendalikan orang tersebut adalah 'si penderita', bukan 'sang aktor'. Iri hati, kecemburuan, ambisi, dan semua jenis ketamakan adalah hasrat; sebaliknya cinta adalah suatu aktivitas atau tindakan, suatu praktik kekuatan manusia yang mana hanya dapat dipraktikkan dalam kebebasan dan tidak pernah sebagai akibat dari paksaan.

OPPORTUNITY (kesempatan)

Opportunity adalah kata yang sering kita dengar dalam konteks bisnis. Namun, seberapa banyak yang sebenarnya kita pahami tentang konsep ini dan bagaimana pengaruhnya dalam pengambilan keputusan bisnis? Di samping itu, hal lain yang jarang diketahui adalah dalam menjalankan kehidupan, setiap orang pun pasti pernah berkaitan dengan opportunity ini.

Jadi sebenarnya apa itu opportunity? Dalam artikel ini, ToffeeDev akan membahas lebih lanjut tentang konsep opportunity cost, termasuk fungsi, ciri-ciri, dan cara menghitungnya, sehingga Anda dapat memahami konsep ini dengan lebih baik dan menerapkannya dalam pengambilan keputusan. Simak selengkapnya di bawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun