Mohon tunggu...
Donny Adi Wiguna ST MA CFP
Donny Adi Wiguna ST MA CFP Mohon Tunggu... Konsultan - CERTIFIED FINANCIAL PLANNER, Theolog, IT Consultant, Photographer, dan Guru bikin Kue dan Roti

Konsultan Perencana Keuangan di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kontraksi Ekonomi dalam Deglobalisasi

28 September 2022   13:36 Diperbarui: 28 September 2022   13:46 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tetapi bank di China kehabisan likuiditas karena hutang yang tidak dibayar terlalu banyak dari sektor properti.

Dengan runtuhnya ekonomi di Eropa, di China, juga di Amerika Serikat, beberapa hal terjadi.

Pertama, perdagangan global melambat. Supply atau penawaran global menurun, bahkan terhenti. Ada produk-produk spesifik berteknologi tinggi yang tidak lagi bisa diperoleh. Ini bisa menghentikan produksi dalam negeri.

 Juga muncul masalah dalam menjual: bagaimana bisa tetap mengekspor ke negara yang bermasalah? Mereka yang biasa membeli komoditas, kini tidak lagi memesan. Kita lihat, harga komoditas menurun.

Kedua, terjadi penurunan nilai aset, yang juga berarti orang harus menghadapi situasi di mana terjadi penurunan upah. Ini menyebabkan keruntuhan dari sistem perbankan terutama di sisi kredit, karena bank jadi bermasalah tidak tahu siapa yang bisa dipercaya untuk diberi kredit. 

Terhadap mereka yang mempunyai sejarah kredit baik pun, bank tidak tahu apakah di kemudian hari mereka masih tetap mampu memenuhi pembayaran?

Ketiga, terjadi peningkatan risiko, karena orang harus berusaha lebih keras dan harus mengubah pola hidup, cara kerja. Tidak lagi bisa mengandalkan duduk saja di belakang meja. Orang harus lebih banyak bepergian, harus membuka daerah baru. 

Di Indonesia, itu berarti harus bersiap membuka pasar baru di Kalimantan dan Sulawesi, mencari pertumbuhan baru di tingkat yang lebih rendah, yang bisa dipenuhi dengan produk dalam negeri. Tapi itu juga berarti lebih besar kemungkinan kena musibah, kecelakaan, atau terkena penyakit. Kalau tidak ditangani dengan baik, ini menjadi masalah kebangkrutan lainnya lagi.

Keempat, sukar mempercayai aset investasi. Taruh di saham, rontok. Taruh di obligasi, rontok. Banyak rencana di masa lalu dalam berinvestasi yang tidak berhasil. Yang tersisa adalah aset-aset produktif yang menghasilkan bukan dari jual beli aset melainkan produktivitas aset itu sendiri. 

Jadi kalau beli rumah, ya buatlah usaha di rumah itu. Bukan berharap untung dari jual beli rumah. Aset terbesar adalah diri kita sendiri, maka bangunlah diri kita untuk lebih produktif dengan memakai aset yang ada. Tidak lagi bisa berharap banyak pada hasil dari orang lain.

Kelima, deglobalisasi membuat hilangnya keamanan. Sebelum ini, ada Amerika Serikat yang menjaga perdagangan bebas terjadi dan terbuka secara bebas dan adil bagi semua pihak. Bagaimana kalau tidak ada lagi penjaga? Maka terjadi masalah seperti di masa lalu, di mana ekspedisi menghadapi serangan dan hambatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun