Mohon tunggu...
Doni Arief
Doni Arief Mohon Tunggu... Dosen - Faqir Ilmu

Pencari dan penikmat kebenaran paripurna

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Agama dan Ilmu Pengetahuan

9 Juli 2019   11:59 Diperbarui: 25 Juni 2021   15:16 8127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan disatu sisi, persinggungan itu juga mengandunng implikasi negatif dengan terdegradasinya agama dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan yang bahkan lebih berpotensi menghancurkan tatanan kehidupan manusia.

Masa Depan Agama dalam Dinamika Ilmu Pengetahuan

Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat pada masa modern telah memberikan kontribusi yang positif bagi kehidupan manusia, tetapi disatu sisi perkembangan itu tidak disertai dengan landasan etik dan moral yang selama ini menjadi landasan mendasar dalam agama. 

Ilmu pengetahuan semakin meninggalkan jauh peran agama karena dianggap tidak akomodatif dan mengekang kebebasan manusia dalam struktur sosialnya. Kenyataan inilah yang kemudian disoroti oleh Karl Marx yang kemudian melahirkan pameo bahwa "Agama adalah candu masyarakat", dan bahkan lebih ekstrim lagi Niestzhe mengatakan bahwa "Tuhan sudah mati sekarang". 

Terjadinya polarisasi agama dengan ilmu pengetahuan pada dasarnya telah menghilangkan ikatan moral dan sosial diantara keduanya, sehingga di satu sisi akan melahirkan ilmu pengetahuan dengan corak pragmatis dan materialis dengan tujuan yang kabur apakah ilmu pengetahuan itu ditujukan untuk kepentingan manusia atau ilmu pengetahuan itu hanya ditujukan untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Semakin kaburnya tujuan ilmu pengetahuan yang disertai pula dengan hilangnya peran agama telah menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi bebas nilai dan mengalami degradasi nilai-nilai kemanusiaan. Disamping itu, perkembangan ilmu pengetahuan juga telah menyebabkan terjadinya mobilisasi sosial yang tidak disertai dengan kesiapan mental manusia untuk menghadapinya. 

Pluralisme yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi komunikasi telah menyebabkan manusia terjebak dalam kungkungan struktur sosialnya, yang secara gradual mengikis kesiapan jiwa (psikis) manusia yang sejatinya menginginkan kastabilan spritual dengan kehidupan materinya. 

Hal inilah kemudian yang akan menyebabkan terjadinya gangguan kejiwaan manusia dalam lingkungan sosialnya seperti alienasi, dehumanisasi, bunuh diri dan sebagainya.

Berdasarkan kenyataan ini, maka Whitehad melontarkan kritikannya terhadap absurditas yang ditawarkan oleh ilmu pengetahuan. Dia menjelaskan bahwa paradigma ilmiah yang dijadikan titik acauan pengembangan keilmuan modern banyak merujuk pada pandangan kosmologis materialisme ilmiah. 

Oleh karena itu dapat dimaklumi apabila ilmu pengetahuan hanya menyentuh dan berada dalam tataran realitas yang dangkal dari totalitas kesemestaan hidup manusia.

Hampir bersamaan dengan hal ini, Futurolog Joseph Naisbitt dan Patricia Aburdene dalam Megatrends 2000, yang memprediksi akan terjadinya kebangkitan agama pada era posmedernisme bersamaan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun