Mohon tunggu...
Domingos De Araujo
Domingos De Araujo Mohon Tunggu... lainnya -

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menjadikan warga negaranya bertumbuh dan berkembang secara utuh ke arah yang lebih manusiawi

Selanjutnya

Tutup

Drama Pilihan

Asal Usul Pohon Sagu

12 Juli 2016   15:43 Diperbarui: 1 April 2017   08:56 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biwirpits: Ayo sekarang kita kerja, biar sa yang teban pohon ini dan kamu yang lain siap untuk menokok dan meramas supaya ambil tepunnya.

Narator : Biwirpits mulai memotong pohon tersebut dan Teweraut serta istri yang lain mulai menokok untuk mengambil tepunnya serta sambil sesekali saudara-saudara yang lain menari-nari karena kegirangan. Tepun yang telah jadi diambil dan diisi ke dalam noken-noken yang ada termasuk noken besar kepunyaan Biwirpits. Setelah terisi semuanya mereka pulang dan sampai di tengah jalan Biwirpits tergelincir pada titian kayu setapak di tengah jalan menuju ke rumah karena beratnya sagu yang dibawanya. Biwirpits tertanam sebatas leher dengan Noken sagu dibelakannya.

Saudara : (berusaha mengangkatnya) Biwirpits ko tahan saja, kami akan menarikmu.

Istri saudaranya: Kamu orang coba lagi, pokoknya Bwirpits harus pulang dengan kita.

Istri dan saudara: (sambil menangis, mereka berusaha menarik lagi) Ayo, kita coba lagi, ayo kita coba lagi, Biwirpits harus pulang dengan kita.

Biwirpits : (sambil terengah-engah) Teweraut dan saudara-saudaraku, kamu orang tidak usah, susah-susah untuk menarik saya lagi, saya harus tinggal di sini. Biarlah kamu pulang ke rumah dahulu. Ketahuilah, akan ada hari buruk nanti malam. Taruhlah belahan perahu di atas rumah. Bumi akan menjadi gelap, guntur, kilat, dan hujan akan melanda bumi ini semalaman.

Narator : Setelah mendengar pesan dari Biwirpits maka pulanglah semuanya sambil meratapi Biwirpits selama perjalanan menuju ke rumah dan sesampainya di rumah mereka melakukan seperti apa yang dikatakan oleh Biwirpits setelah itu mereka tidur. Namun, Teweraut tidak tidur nyenyak akhirnya dia hanya duduk sambil menangis dan menunggu datannya pagi. Pagi-pagi benar Teweraut sudah membangunkan sanak saudaranya dan istri lain untuk kembali ke hutan menolong Biwirpits.

Teweraut, Istri lain dan saudara:(Heran dan semakin histeris mereka menangisi Biwirpits) Biswirpits kemarin ada di sini, kenapa dia tidak ada. (Rame-rame memangil Biwirpits namun sia-sia) Biwirpits, Biwirpits ko kemana kah?

Teweraut : (Sambil menangis) Hei, bukan kah kemarin Biwirpits jatuh di tempat ini dan pohon ini, knapa ada di sini.

Saudara : Pohon ini adalah Biwirpits, ya benar. Ini sama dengan mimpi yang ia ceritakan kepada kita semua.

Anak saudara: (Langsung memeluk dan menangis) Bapak tua eeeee,,,,,knapa ko tinggalkan aku....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun