Birwipits : (bernyanyi dan bersiul menghibur dirinya di dalam hutan yang sunyi). Saya pulang ke kampung dulu, besok baru saya cari lagi . . .
Narator : Biwirpits tidak putus asa, tetap berusaha mencari pohon impiannya dan merahasiakan semua usahanya kepada Teweraut, istri-istri lain, serta saudara-saudaranya. Namun, Teweraut berusaha bertanya kepada Biwirpits apa yang di lakukannya setiap hari.
Teweraut : Sa, lihat ko, tiap hari pergi pagi-pagi dan pulang hampir malam, serta sa lihat ko, banyak berpikir. Ko, lagi pikir apa kah?
Biwirpits : (Hanya diam, dan tanpa menjawab apa-apa serta tetap merahasiakan semuanya kepada semua orang)
Saudara-saudara: (Mendekati Biwirpits dan mengajak pergi mencari makan) Ayo, Biwirpits, kita cari makan.
Biwirpits : Ai, sa malas ah, sa mau tidur saja. Sa pu badan ni mau sakit.
Istri lain : (marah-marah), ko akhir-akhir ini malas cari makan dan hanya diam saja di rumah ko buat apakah?
Biwirpits : (Tidak menjawab, namun hanya senyum)
Narator : Sesudah semuanya pergi mencari makan. Seperti biasanya, Biwirpits dengan diam-diam pergi mencari pohon impiannya dengan melewati jalan yang berbeda dari keluarganya yang telah lebih dulu pergi mencari makan. Namun ia berusaha untuk pulang lebih dahulu ke rumah sebelum yang lainnya pulang.
Biwirpits : (Pulang, membaringkan tubuhnya dan pura-pura tidur)
Saudara-saudara: (Pulang dari cari makan) Eh pemalas, bangun! ko kerja tidur saja! (meninggalkan Bewirpits menuju ke Yew)