Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Aturan Hukum dan Dampak Negatif Pengobatan Hewan Tanpa Penyeliaan Dokter Hewan

30 Desember 2024   06:33 Diperbarui: 1 Januari 2025   07:51 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pengawasan Obat Hewan di Pet Shop (Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi)

Artinya, melakukan pengobatan hewan tanpa lisensi dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum, yang dapat dikenakan sanksi administratif hingga pidana sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Bahaya Pengobatan Hewan oleh Pemilik yang Bukan Dokter Hewan

Selain melanggar aturan hukum di Indonesia, pengobatan hewan tanpa penyeliaan dokter hewan juga dapat menimbulkan dampak negatif. Diantaranya adalah:

Pertama, Risiko Diagnosis yang Salah.

Pemilik hewan yang tidak memiliki latar belakang medis sering kali kesulitan mendiagnosis penyakit hewan secara akurat. Penyakit yang gejalanya tampak ringan, seperti muntah atau lesu, bisa saja merupakan tanda dari masalah serius seperti gagal organ atau infeksi sistemik. Tanpa diagnosa yang tepat, pengobatan yang diberikan bisa memperburuk kondisi hewan.

Kedua, Penggunaan Obat yang Tidak Tepat.

Obat manusia sering kali digunakan oleh pemilik untuk mengobati hewan tanpa memahami dosis atau efek sampingnya. Contohnya, penggunaan paracetamol, untuk kucing sangat berbahaya karena metabolisme kucing berbeda dengan manusia, sehingga obat ini bisa menyebabkan keracunan dan kematian.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Veterinary Pharmacology and Therapeutics menunjukkan bahwa 25-30% kasus keracunan pada hewan peliharaan disebabkan oleh penggunaan obat-obatan manusia atau pemberian obat hewan dalam dosis yang tidak sesuai.

Ketiga, Peningkatan Resistensi Antibiotik.

Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter hewan dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang tidak hanya berbahaya bagi hewan, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), resistensi antibiotik merupakan ancaman global yang salah satunya dipicu oleh penggunaan antibiotik yang tidak rasional, termasuk pada hewan.

Keempat, Penanganan yang Tidak Steril.

Prosedur medis seperti membersihkan luka, melakukan jahitan, atau mengeluarkan benda asing dari tubuh hewan memerlukan standar kebersihan tertentu. Jika dilakukan tanpa peralatan yang steril, risiko infeksi pada hewan akan meningkat secara signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun