Dokter hewan dengan spesialisasi satwa akuatik masih sedikit jumlahnya di Indonesia. Â
Ketiga, Koordinasi yang Belum Optimal.
Penanganan kedaruratan sering terkendala koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat, termasuk pemerintah, lembaga swasta, dan komunitas lokal. Â
Keempat, Keterbatasan Dana.
Anggaran untuk penelitian dan penanganan kasus satwa akuatik sering kali menjadi hambatan, mengingat prioritas anggaran lebih banyak dialokasikan untuk sektor lain. Â
Solusi dan Harapan Â
Untuk mengoptimalkan peran dokter hewan dalam penanganan satwa akuatik, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan: Â
Pertama, peningkatan Kapasitas.
Pemerintah dan lembaga akademik perlu menyediakan lebih banyak pelatihan dan pendidikan untuk menghasilkan dokter hewan spesialis satwa akuatik. Selain itu, penambahan ASN dokter hewan di lingkup penanganan satwa terdampar juga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Kedua, Pengembangan Infrastruktur.
Fasilitas medis yang mendukung penanganan satwa akuatik, seperti klinik hewan laut atau pusat rehabilitasi, perlu dibangun di berbagai wilayah strategis. Â
Ketiga, Kolaborasi Lintas Sektor.