"Ya begitulah. Baru sedikit juga yang beli, aku emang lebih suka memberikan bukunya secara cuma-cuma sih ke teman baik sama beberapa blogger buku."
"Oalah, pantes waktu tu ada teman dari grup WA kita yang tiba-tiba bikin review bukumu gitu. Pas aku tahu sudah dirilis, langsung aja sih aku beli, meski ya agak mahal. Tapi, worth it kok! Bagus banget malah!"
"Makasih loh bro. Mungkin ada kritik dan saran kah?"
"Aku jujur lebih suka dengan bagian waktu kamu membahas tentang pengaruh pornografi dari segi ilmiah. Entah kenapa keren banget apalagi kamu bawa dengan cara dialog gitu, seolah-olah kayak tanya jawab gitu sih. Jadi, semakin mudah gitu kalo bacanya. Bosen juga sih kalo baca informasi ilmiah tapi dijelaskan kayak nerangin ke satu arah gitu lah. Ini keren kok! Mungkin, yang kurang itu pada typo lah, harus diperbaiki kali ya. Tapi, gapapa kok. Ini hanyalah buku pertama, masih ada buku selanjutnya. Ada rencana kah, Bro Farhan?"
"Hmm. Kurang tahu sih, Bro. Masih sibuk koass gitu sih aku. Ohya, kenalin dulu deh jadi lupa nih, ini temenku, Kang Fahmi. Aku sering sih curhat-curhat ke dia soal beberapa hal, terutama waktu minta bantuan pas muncul hasrat untuk akses situs porno gitu."
"Oh, ya, Assalamu'alaikum Mas Fahmi, kenalkan aku Andi. Salam kenal, Mas."
"Wa'alaikumsalam, Mas Andi. Ohya, aku Fahmi. Temannya Farhan. Dia udah cerita banyak kok soal perjuanganmu. Semangat ya, Mas! Sukses ke depannya, katanya kalian berdua sekampung, ya, Men?"
"Yaaa, sedaerah sih, Kang. Cuma kami berdua beda kota, meski agak deket sih sebenarnya. Hahaha. Aku dari Kota Padang, Andi dari Kota Pariaman, yang notabene jaraknya satu jam kalo naik mobil."
"Oalah, gitu toh, Men. Kalian gak ngomong Padang aja gitu?"
"Yaelah, Mas Fahmi. Ntar kamu ga ngerti lagi, kan ga lucu jadinya. Hahaha."
"Iya dah, Mas. Eh, aku udah lapar nih, yuk langsung aja pesan. Kamu sudah pesan belum, Mas?"