Mohon tunggu...
DODYK ARIF SUWANDONO
DODYK ARIF SUWANDONO Mohon Tunggu... Administrasi - Koorcam TPP Prambon, SDA, Jatim. 351502

Hanya pengabdi di Desa-desa se-Kecamatan Prambon dalam bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa sesuai tujuan pembangunann nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peran Rumah Desa Sehat Garda Depan Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Prambon-Sidoarjo-Jatim

13 Januari 2025   22:18 Diperbarui: 13 Januari 2025   22:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat Evaluasi Seluruh Kegiatan Kader Kesehatan (Kader; Rematri, PUS/WUS, Catin, Bumil, Bufas, sampai Balita)

Stunting meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa dewasa, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.

Produktivitas Ekonomi

Dalam jangka panjang, individu yang mengalami stunting cenderung memiliki produktivitas kerja yang lebih rendah, yang dapat memengaruhi daya saing ekonomi negara.

Upaya Penanganan Stunting di Indonesia

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk menanggulangi stunting, baik melalui intervensi langsung maupun tidak langsung. Berikut adalah beberapa langkah yang telah dan sedang dilakukan:

Intervensi Spesifik

Pemberian Suplemen Nutrisi: Pemerintah menyediakan tablet tambah darah untuk ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, dan makanan tambahan untuk bayi dan anak balita.

Peningkatan Akses Layanan Kesehatan: Program imunisasi, pengobatan infeksi, dan pemantauan tumbuh kembang anak dilakukan untuk mencegah dan mengatasi stunting.

Intervensi Sensitif

Perbaikan Sanitasi dan Akses Air Bersih: Kampanye untuk mengurangi praktik buang air besar sembarangan (BABS) dan peningkatan akses air bersih dilakukan melalui program nasional, seperti Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Pengentasan Kemiskinan: Program keluarga harapan (PKH) dan bantuan sosial lainnya ditujukan untuk meningkatkan daya beli keluarga miskin terhadap makanan bergizi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun