Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Aplikasi Suno AI: The Death of Artistry?

1 Agustus 2024   02:00 Diperbarui: 1 Agustus 2024   02:06 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan digital karya AI. Sumber lbbonline.com

Sebagai penikmat seni, terlebih musik, saya percaya bila potensi kreatif manusia tidak akan pernah bisa sepenuhnya digantikan oleh AI. Sentuhan manusiawi pada musik - termasuk proses kreasi seni lainnya - akan menjadi keunggulan tersendiri bagi para seniman saat AI mendominasi proses kreasi seni kelak. Atau, bila dalam kata-kata Ben Philips, sebagai saat untuk mengingatkan diri kita sendiri bahwa selalu ada ruang bagi yang lama untuk hidup berdampingan dengan yang baru.

Boleh jadi kelak tersebut tidaklah terlalu jauh lagi dimana AI menjadi bagian integral dalam keseharian manusia. Boleh jadi AI segera akan meranjah bidang-bidang yang selama ini dikuasai manusia. Namun, satu hal yang tidak akan pernah tergantikan oleh AI, yakni kemanusiaan itu sendiri.  

Saat tulisan ini berhenti di penghujungnya, saya merasa bersyukur tercipta sebagai manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun