Maka anugerahkanlah ampunan atas dosa-dosa hamba
Karena sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa
Dosa-dosa hamba layaknya lautan pasir dalam hamparan
Maka,duhai Pemilik Kegagahan, berilah hamba ampunanÂ
Pada saat umur hamba semakin berkurang untuk setiap harinya
Dosa hamba kian bertambah, bagaimana hamba menanggungnya?
Ya Allah, hamba pendosa-Mu ini datang menghadap-Mu
Tertunduk malu atas dosa-dosa, mohon ampun kepada-Mu
Maka jika Engkau mengampuni, Engkaulah yang Mahaberhak
Lalu, kepada siapa lagi hamba berharap jika Engkau menolak?"
Abu Nawas, terlepas kontroversialnya, telah banyak meninggalkan pelajaran bagi kita. Seperti halnya satiris Yunani, Diogenes dari Sinope yang menjadikan dirinya contoh buruk atas ketidaksenonohan untuk menyadarkan warga kota dari kepalsuan yang berbalut kealiman dan kewibawaan semu, Abu Nawas pun demikian adanya. Akan tetapi satu hal yang secara menonjol berbeda, tokoh kita ini jauh lebih banyak membuat kita tertawa – meskipun tentu saja sebuah tawa yang berujung hikmah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H