Kemunduran Islam dimulai menjelang akhir abad ketiga Hijriah ketika di satu sisi seorang Khalifah Umayyah dari Spanyol menandatangani pakta bantuan timbal balik dengan Paus untuk melawan Kekaisaran Abbasiyah di Baghdad, dan di sisi lain Khalifah Baghdad menandatangani perjanjian persahabatan dengan Kaisar Roma untuk melawan Khalifah Umayyah di Spanyol," tambahnya.
Tafsir ini membuka sejarah akan dilalui umat Islam selepas kewafatan Sang Nabi. Bahwa ada tiga abad terbaik yang akan diikuti sepuluh abad masa kegelapan Islam. Hasan Abul Asybal Az-Zuhairi dalam Kitab Syarh Shahih Muslim mengutip perkataan Al-Qadhi 'Iyadh tentang sebuah hadits yang berbunyi: Al-Khilaafah ba'dii tsalaatsuuna  sanah, tsumma takuunu mulkan 'aadhdhan, yakni Kekhalifahan sesudahku 30 tahun kemudian setelah itu akan ada kerajaan yang mengigit.Â
"Khilafatur Rasyidah (khalifahan yang mendapat petunjuk) yang berdasarkan sistem kenabian telah diangkat, dan durasinya adalah tiga puluh tahun beberapa bulan, dan itu adalah khalifah yang empat: Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Nabi saw bersabda: 'Tiga puluh tahun', artinya: kira-kira atau kurang lebih,'" ungkap Az-Zuhairi.
Berkenaan dengan siapa mulkan 'aadhdhan (kerajaan yang mengigit) tersebut, Az-Zuhairi menyatakan: "Itu adalah kerajaan Bani Umayyah, Bani Abbasiyah dan lainnya."
Adapun makna atau maksud dari raja yang menggigit adalah raja yang di dalamnya ada kesewenang-wenangan dan ketidakadilan terhadap rakyatnya, seolah-olah dia (si raja tersebut) menggigit mereka dengan giginya. Sebagaimana pepatah menyatakan: "Perang menggigit mereka, senjata menggigit mereka, dan waktu menggigit mereka." Sebuah metafora untuk betapa kerasnya semua itu bagi mereka.
Pada fase kerajaan menggigit inilah masa kegelapan menaungi langit dunia Islam. Untuk menggambarkan bagaimana kondisi umat Islam pada saat kemundurannya, saya akan mengambil tulisan Salah Zaimeche dalam Did Muslim Rulers play a part in the decline of Muslim Civilisation?:
"Kaum muslimin bertanggung jawab atas kemunduran mereka sendiri. Setelah penaklukan awal, pemerintahan Islam menjadi sangat korup, dan ini sangat melemahkan kekhalifahan. Islam pernah menghasilkan pemimpin-pemimpin hebat tetapi juga beberapa pemimpin lemah, yang seiring waktu berkontribusi pada kemerosotan perlahan kekuasaan Muslim. Al-Hakem I, yang memerintah Spanyol antara tahun 796 dan 822, mencerminkan hal ini."
"Karakter kaum muslimin di Spanyol dikotori oleh semua keburukan yang mengikuti gaya hidup berfoya-foya dan kekayaan yang berlimpah-ruah. Di antara ini semua, mabuk-mabukan adalah salah satu yang paling umum [ditemukan]. Tokoh-tokoh dari peringkat tertinggi tidak malu tampil di depan umum dalam keadaan mabuk. Lemahnya generasi penerus secara nasional ini menjadi penunjuk dini dari runtuhnya kemaharajaan yang semakin dekat dan tak terelakkan. Keturunan para penakluk, yang pernah selama tiga tahun dengan gagahnya berderap dari Gibraltar ke pusat Prancis, [malangnya] dalam beberapa generasi [berikut] menjadi pengecut, banci, dan korup," tulis Zaimeche mengutip pernyataan Samuel Parson Scot.
Atau, ungkapan  George Sarton sebagaimana dikutip Zaimeche dalam The Question is...? Myths and Fallacies Surrounding the Decline of Muslim Civilisation:Â
“Pencapaian orang-orang berbahasa Arab ini antara abad ke-9 dan ke-12 begitu agung sehingga membingungkan pemahaman kita. Dekadensi Islam dan orang-orang Arab pun hampir sama membingungkannya dalam kecepatan dan kepersisannya dengan kebangkitan fenomenal mereka. Para sarjana akan terus mencoba menjelaskannya ketika mereka mencoba menjelaskan dekadensi dan kejatuhan Roma. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sangat rumit dan tidak mungkin untuk menjawabnya dengan cara yang sederhana."
Inilah sisi gelap dari Seribu Bulan yang adalah seribu tahun kegelapan yang melingkupi langit Islam.Â