Selain itu, Kementan, Bank Indonesia, dan IPB University terus berupaya melakikan riset dan pendampingan ke kelompok tani bawang putih untuk mendapatkan varietas bawang putih lokal unggul dan adaptif.
Seperti yang pernah di lakukan di Tegal, pada kelompok tani Berkah Tani, Guci.
Upaya tersebut juga bertujuan untuk melatih petani mengatur biaya usaha taninya agar lebih efisien. Sehingga harga bawang putih lokal mampu bersaing dengan bawang putih impor.
Kesimpulan
Ketergantungan impor bawang putih Indonesia disebabkan oleh banyak faktor diantaranya, iklim yang kurang mendukung untuk pengembangan bawang putih, wilayah sentra bawang putih yang masih sedikit, produksi dalam negeri yang rendah sedangkan kebutuhan konsumsi tinggi menciptakan defisit stok.Â
Di sisi usaha tani, biaya budidaya yang tinggi, tidak disertai produksi yang tinggi, menyebabkan biaya pokok usaha tani bawang putih terhitung tinggi, tidak mampu bersaing dengan bawang putih impor.
Meski Indonesia dikenal negara agraris yang subur tanahnya, melimpah airnya. Keputusan impor yang dilakukan, mempertimbangkan banyak hal yang kompleks.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI