Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menelisik Asal Muasal Ketergantungan Indonesia pada Bawang Putih Impor

23 Agustus 2023   08:17 Diperbarui: 24 Agustus 2023   13:54 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bawang putih impor (Shutterstock) kompas.com

Jika dibandingkan dengan China, luas area penanaman bawang putihnya 800 ribu hektare dan produktifitas rata-ratanya bisa mencapai 25 ton per hektare.

Faktor usaha tani juga mempengaruhi minat petani untuk menanam bawang putih. 

Mahalnya harga bibit bawang putih per kilogram bisa mencapai Rp. 50.000 dengan kebutuhan 500 sampai 700 kg, sudah menyumbang 50-60 persen dari total biaya budidaya.

Biaya budidaya yang tinggi, turut mempengaruhi harga jual menjadi cukup tinggi. Rata-rata harga jual bawang putih kering petani grade A protol mencapai Rp. 25.000 per kilogram, sampai pasar dijual kembali harga Rp. 35.000 sampai Rp. 45.000 per kilogram.

Cukup jauh dibandingkan harga bawang putih China, yang hanya Rp. 7.000 sampai Rp. 8.000 per kilogram sampai di Indonesia.

Kondisi seperti inilah yang menyebabkan, keputusan impor dilakukan. Karena biaya impor lebih murah dibandingkan jika harus memaksa produksi dalam negeri.

Faktor Iklim Dan Produksi Bawang Putih Dalam Negeri

Bawang putih merupakan salah satu tanaman sub tropis yang tumbuh dengan baik di wilayah 4 musim cenderung dingin kering.

Di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia, bawang putih tumbuh dengan baik di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.

Membutuhkan suhu dingin berkisar 26 sampai 22 derajat celcius, dingin kering dan hari hujan sedang.

Bawang putih dikategorikan sebagai komoditi pertanian yang rentan gagal, karena sifatnya yang sensitif terhadap perubahan cuaca sehingga mempengaruhi kerentanannya pada serangan hama dan penyakit tanaman.

Di Indonesia daerah yang cukup potensial dalam pengembangan budidaya bawang putih adalah Batu, Malang, Temanggung, Tegal, Batang, Karanganyar dan Sembalon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun