Berdasarkan pernyataan dari duta besar Jepang Masaki Yasushi menyatakan bahwa dalam menghadapi resesi  Jepang membutuhkan kerja sama, pertukaran, perdagangan dengan negara-negara sahabat. Hal ini sejalan dengan Jepang sebagai negara yang bergantung dengan ekspor dalam peningkatan GDP-nya. Â
Dalam proses mendorong konsumsi di dalam negeri Jepang dapat mengundang pemuda dari negara lain baik sebagai pekerja maupun pelajar untuk berpendidikan di Jepang. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong konsumsi di dalam negeri mengingat kebutuhan anak muda lebih banyak daripada orang tua sehingga dapat mengembalikan pertumbuhan ekonomi Jepang yang positif.Â
Dampak terhadap indonesia
Menurunnya perekonomian negeri sakura tersebut tentu akan berdampak pada perekonomian Indonesia juga. Jepang merupakan salah satu mitra dagang Indonesia, melemahnya perekonomian Jepang akan berdampak pada penurunan permintaan ekspor Indonesia.Â
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-4 Indonesia, tercatat nilai ekspor Indonesia ke Jepang turun sebesar 22,73 persen secara tahunan dari nilai ekspor $1,89 miliar atau setara dengan Rp. 29,49 triliun pada januari 2023 menjadi $1,46 miliar atau setara dengan 22,78 triliun pada Januari 2024.Â
Sejumlah komoditas ekspor yang terdampak diantaranya batu bara, komponen elektrik, Nikel, perhiasan, barang-barang kayu, karet dan perikanan. Menanggapi hal tersebut pemerintah Indonesia segera mencari jalan keluar dengan mencari mitra dagang alternatif dan mengalihkannya ke negara lain.
Dampak resesi yang tercermin dari surplus neraca perdagangan dalam negeri Indonesia yang menurun sebesar 48 persen menjadi $2,02 miliar pada januari 2024 dibanding tahun  sebelumnya.Â
Menurut Eko Listiyanto dari Institute for Development of Economics (Indef), surplus tersebut mengindikasi adanya perlambatan perekonomian global. Meskipun begitu, proyek-proyek seperti pembanunan kereta api bawah tanah dan layang di Jakarta dan sekitarnya yang didanai oleh Jepang, diperkirakan akan tetap berjalan sesuai yang telah direncanakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H