Mohon tunggu...
DNA HIPOTESA
DNA HIPOTESA Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

Discussion and Analysis merupakan sebuah divisi di Himpunan Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HIPOTESA) yang berada di bawah naungan Departemen Ilmu Ekonomi, FEM, IPB University. Divisi DNA berfokus dalam mengkaji isu-isu perekonomian terkini baik Indonesia maupun global. As written in the name, we are here to produce valuable analysis of the economy, while building a home for healthy economic discussions. All of this is aimed to build critical thinking which is paramount in building a brighter future for our economy.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jepang Resesi: Faktor Pendorong Serta Dampaknya Terhadap Indonesia

29 Februari 2024   21:57 Diperbarui: 29 Februari 2024   22:02 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data dari World Bank, jepang menempati ururtan ke 162 sebagai peringkat negara dalam hal memulai bisnis dan peringkat 94 dalam mendapat kredit pinjaman. Hal tersebut bisa dikatakan rendah bagi Jepang sebagai negara maju. 

screenshot-2024-02-29-213126-65e0954d14709305803c3b72.png
screenshot-2024-02-29-213126-65e0954d14709305803c3b72.png

Aktivitas ekonomi stagna, gagalnya kebijakan moneter, penyerapan pajak rendah dan APBN tersandera jaminan sisoal merupakan alasan pemerintah Jepang untuk berhutang. Jepang mencatat utang pemerintah terhadap PDB sebesar 263,90 persen pada tahun 2022. Rata-rata utang pemerintah terhadap PDB mencapai 146,28 persen dari tahun 1980 sampai 2022. Ini merupakan angka tertinggi sepanjang masa dan terendah pada tahun 1980 sebesar 50,60%. 

Pengaruh Jumlah Penduduk dalam Model Ekonomi

Masalah Demografi menjadi faktor permasalahan tingkat produktifitas Jepang yang berpengaruh pada GDPnya. Sedangkan, dalam ekonomi jumlah penduduk menjadi hal utama yang penting. Menurut Adam Smith dan David Ricardo, ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, persediaan barang barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta penerapan teknologi.

Dari keempat faktor tersebut para peneliti menitikberatkan teori pada pertambahan penduduk yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan faktor luas tanah dan penerapan teknologi diasumsikan tetap. Teori ini dikenal dengan teori pertumbuhan ekonomi klasik. Gambaran daripada teori pertumbuhan ekonomi klasikadalah sebagai berikut.

1) Pertumbuhan ekonomi tergolong tinggi saat jumlah penduduk masih sedikit, persediaan barang modal cukup banyak, dan tersedianya lahan tanah yang masih luas.

2) Pertumbuhan ekonomi tergolong tidak berkembang (stationeary state) saat produktivitas penduduk menurun karena berkurangnya kapasitas produksi sehingga kemakmuran masyarakat dan frekuensi kegiatan ekonomi punikut menurun.

Terlihat bahwa hubungan jumlah penduduk terhadap kontribusinya pada GDP sangatlah berpengaruh. Jumlah penduduk Jepang yang terus menurun. Masalah demografi dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat serta penduduk dengan mayoritas usia tidak produktif dapat menurunkan usia angkatan kerja. Hal ini dapat berpengaruh pada menurunnya pertumbuhan ekonomi akibat kurangnya penduduk usia produktif.

Langkah/kebijakan menghadapi resesi

Berdasarkan faktor konsumsi masyarakat Jepang yang rendah maka pemerintah  Jepang perlu mengambil langkah dengan untuk mendorong tingkat konsumsi di dalam negeri. Mengingat demografi masyarakat yang menuju sebagian besar orang tua kebutuhan konsumsi di Jepang menjadi terbatas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun