Berdasarkan data dari World Bank, jepang menempati ururtan ke 162 sebagai peringkat negara dalam hal memulai bisnis dan peringkat 94 dalam mendapat kredit pinjaman. Hal tersebut bisa dikatakan rendah bagi Jepang sebagai negara maju.Â
Aktivitas ekonomi stagna, gagalnya kebijakan moneter, penyerapan pajak rendah dan APBN tersandera jaminan sisoal merupakan alasan pemerintah Jepang untuk berhutang. Jepang mencatat utang pemerintah terhadap PDB sebesar 263,90 persen pada tahun 2022. Rata-rata utang pemerintah terhadap PDB mencapai 146,28 persen dari tahun 1980 sampai 2022. Ini merupakan angka tertinggi sepanjang masa dan terendah pada tahun 1980 sebesar 50,60%.Â
Pengaruh Jumlah Penduduk dalam Model Ekonomi
Masalah Demografi menjadi faktor permasalahan tingkat produktifitas Jepang yang berpengaruh pada GDPnya. Sedangkan, dalam ekonomi jumlah penduduk menjadi hal utama yang penting. Menurut Adam Smith dan David Ricardo, ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, persediaan barang barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta penerapan teknologi.
Dari keempat faktor tersebut para peneliti menitikberatkan teori pada pertambahan penduduk yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan faktor luas tanah dan penerapan teknologi diasumsikan tetap. Teori ini dikenal dengan teori pertumbuhan ekonomi klasik. Gambaran daripada teori pertumbuhan ekonomi klasikadalah sebagai berikut.
1) Pertumbuhan ekonomi tergolong tinggi saat jumlah penduduk masih sedikit, persediaan barang modal cukup banyak, dan tersedianya lahan tanah yang masih luas.
2) Pertumbuhan ekonomi tergolong tidak berkembang (stationeary state) saat produktivitas penduduk menurun karena berkurangnya kapasitas produksi sehingga kemakmuran masyarakat dan frekuensi kegiatan ekonomi punikut menurun.
Terlihat bahwa hubungan jumlah penduduk terhadap kontribusinya pada GDP sangatlah berpengaruh. Jumlah penduduk Jepang yang terus menurun. Masalah demografi dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat serta penduduk dengan mayoritas usia tidak produktif dapat menurunkan usia angkatan kerja. Hal ini dapat berpengaruh pada menurunnya pertumbuhan ekonomi akibat kurangnya penduduk usia produktif.
Langkah/kebijakan menghadapi resesi
Berdasarkan faktor konsumsi masyarakat Jepang yang rendah maka pemerintah  Jepang perlu mengambil langkah dengan untuk mendorong tingkat konsumsi di dalam negeri. Mengingat demografi masyarakat yang menuju sebagian besar orang tua kebutuhan konsumsi di Jepang menjadi terbatas.Â