Mereka mulai memprioritaskan fokus bisnis dan kinerja operasional bisnisnya. Hal tersebut akan berpengaruh pada beberapa aspek operasional perusahaan, antara lain ketajaman product-market fit, dan efisiensi operasional, dan penciptaan arus kas yang sehat.
Menurunya aliran modal dari Investor, ditengarai karena naiknya tingkat suku bunga yang sangat tinggi sehingga menimbulkan naiknya cost of capital. Hal tersebut membuat  para investor banyak memindahkan asetnya dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi seperti startup, kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki aset relatif  aman seperti komoditas.Â
Fenomena seperti ini, pada dasarnya merupakan suatu hal yang wajar, karena berdasarkan data, hanya 10% startup yang tidak dapat melewati tahun pertama, sementara 90% lainnya tidak dapat melewati tahun kedua, Untuk itu wajar jika ada beberapa startup yang mengalami turbulensi dalam bisnisnya.Â
Oleh karena itu, fenomena yang terjadi saat ini belum dapat dikatakan sebagai Bubble Burst Startup, dan hanya berupa kebocoran kecil saja, karena pada dasarnya masih banyak investor yang masih tertarik startup. Akan tetapi perlu digaris bawahi bahwa, Bubble Burst Startup masih sangat mungkin terjadi, apabila banyak startup yang memiliki valuasi yang terlalu berlebihan.
Daftar Pustaka