Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Candi Prambanan Berhasil Disusun Kembali oleh "Zoeker" dan "Steller"

29 Maret 2022   08:17 Diperbarui: 30 Maret 2022   10:30 3114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu-batu candi  yang masih berserakan di kompleks Candi Prambanan yang diselimuti debu Merapi (Sumber: tribunnews.com)

Candi berbatu andesit lebih mudah ditangani daripada candi berbahan batu bata seperti yang banyak terlihat di Jawa Timur. Candi andesit sering kali memiliki ukiran. Jadi tinggal mereka-reka sambungan ukiran.

Karakteristik batu penyusun Candi Borobudur (Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Karakteristik batu penyusun Candi Borobudur (Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Terbayangkah kalau batu-batu yang berserakan itu berjumlah ribuan. Lalu letak batu-batu itu di sana-sini. Jangan heran kalau pemugaran Candi Siwa di kompleks Prambanan membutuhkan waktu 35 tahun (1918-1953). 

Candi Prambanan yang tadinya berantakan berhasil disusun kembali oleh "zoeker" dan "steller" dari beberapa generasi. Sampai sekarang pun kompleks Prambanan belum selesai tuntas karena ada batu yang belum ketemu.

Dulu banyak batu candi diambili warga untuk membuat pondasi rumah, sumur, makam, bahkan pengeras jalan. Meminta kembali dan mencari batu-batu itu butuh waktu lama.

Pekerjaan "zoeker" dan "steller" sering turun-temurun. Mereka pun bertempat tinggal di sekitar candi. Untunglah ada regenerasi, yang satu pergi, muncul yang lain.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun