Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Candi Prambanan Berhasil Disusun Kembali oleh "Zoeker" dan "Steller"

29 Maret 2022   08:17 Diperbarui: 30 Maret 2022   10:30 3114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu-batu candi  yang masih berserakan di kompleks Candi Prambanan yang diselimuti debu Merapi (Sumber: tribunnews.com)

Pasti kita susah membayangkan bagaimana batu-batu candi yang berserakan itu bisa menjadi candi yang berdiri relatif megah. Hanya dalam dongeng kita mempunyai seorang tokoh bernama Bandung Bondowoso. Konon ia mampu membangun candi dalam waktu semalam.

Dalam kenyataan membangun candi butuh waktu sangat lama. Begitu pula membangun kembali candi yang batu-batunya berserakan di halaman. 

Berkali-kali gempa bumi dan letusan gunung berapi menjadi penyebab mengapa batu-batu candi runtuh dan terpendam dalam tanah. Setelah itu ditumbuhi tanaman liar.

Selain yang masih berantakan, sebagaimana terlihat di halaman Candi Prambanan, batu-batu candi banyak ditemukan dalam ekskavasi arkeologi. 

Pada 2021 Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah (BPCB Jateng) berhasil menemukan sejumlah batu pada Candi Gana, dekat Candi Sewu di Klaten (Jawa Tengah). Sebelumnya bernama Candi Asu karena sewaktu ditemukan banyak anjing berkeliaran di sana.

Karena jumlah batu sudah dianggap banyak, pada 2022 BPCB Jateng langsung tancap gas untuk mengadakan studi kelayakan. Studi kelayakan dimulai dengan penerjunan para pencari batu ("zoeker") dan penyetel ("steller") yang merupakan Sumber Daya Manusia langka dan terbaik.

Sumbernya di sini [Studi Kelayakan Candi Gana Dimulai]

Setelah Studi Kelayakan akan ditentukan langkah-langkah pelestarian berikutnya. Jika memenuhi kriteria, Candi Gana dapat dipugar sehingga dapat berdiri kembali. 

Dengan demikian masyarakat dapat menikmati keagungan arsitektur Candi Gana. Candi Gana berciri Buddha, sebagaimana Candi Sewu. Diduga dibangun pada abad ke-9 Masehi.

Selain berciri Buddha, banyak candi juga berciri Hindu. Bangunan-bangunan seperti itu memiliki bentuk yang spesifik, seperti stupa pada candi Buddha atau lingga-yoni pada candi Hindu.

Studi kelayakan untuk menyusun kembali Candi Gana (Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Studi kelayakan untuk menyusun kembali Candi Gana (Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Zoeker dan steller

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun