Obat lain yang dianggap mujarab adalah jamur teh merah, yang dihasilkan dengan cara membuat ragi dari minuman teh merah dicampur gula. Jamur ini digunakan dalam pengobatan Tiongkok untuk sembelit, menguatkan hati dan ginjal, menghambat proses penuaan, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan ketahanan terhadap racun. Juga bisa digunakan untuk mencegah kanker.
Di Tiongkok kebiasaan minum teh dimulai pada masa dinasti Qin (221-206 SM) dan meluas ke Tiongkok utara terus ke lembah Sungai Yangtze pada masa kekaisaran Han (206 SM-220). Kemudian menjadi kebiasaan penting pada periode Tang (618-907).
Pendeta Buddha ikut memopulerkan teh. Mereka menanamnya di tanah luas di sekitar kuilnya. Dikabarkan, teh membantu mereka terjaga waktu meditasi. Bahkan mereka memasukkan upacara minum teh dalam kegiatan keagamaan mereka.
Pada akhir abad ke-12 warung teh menjamur di seluruh Tiongkok. Sejak itu kebiasaan minum teh amat digemari oleh kalangan terpelajar, penyair, dan bangsawan. Sementara pada masa dinasti Qing (1644-1911), warung-warung teh di Tiongkok menghidangkan makanan kecil sebagai teman minum teh dan menjadi tempat pertemuan bagi semua lapisan masyarakat di Tiongkok.
Tip Membuat Teh
Umumnya kita mengenal dua cara pembuatan minuman teh. Pertama, teh dimasukkan ke dalam teko. Setelah itu dituangkan air mendidih ke dalamnya. Bila teh sudah meluntur, barulah bisa diminum. Cara kedua adalah memasak teh dan air sekaligus di dalam teko. Di atas api itulah teh meluntur.
Sebagai bangsa yang sudah lama mengenal teh, tentu saja kita perlu memerhatikan tip membuat teh yang diberikan oleh pakar-pakar Tiongkok.
Pertama, jangan menggunakan air yang sudah dingin atau bekas dipakai merebus.
Kedua, gunakan air yang jernih, bukan jernih buatan. Kalau tidak jernih, tehnya keruh. Sedangkan air jernih buatan membuat tehnya suram.
Ketiga, gunakan teko yang tepat.
Keempat, jangan merebus terlalu lama karena akan menghasilkan zat tanin yang rasanya tidak enak.