“Ia mungkin memaafkan, namun lambat laun ia akan mengerti, bahwa pola-pola itu telah hadir dalam perasaannya, dan kau tahu apa yang sedang kau rencanakan bukan?”
“Ia sudah tahu, ia sudah membaca, ibu sudah tahu, ayah sudah membaca”
“Semua itu hakmu, hidupmu, jal...”
“Kringgg....” sebuah panggilan di telepon rumah membangunkan ibu dari tidurnya
“Halo? Nana? Kenapa nak?”
“Ibu masih marah padaku bu?”
.
.
Melihat siluet bayangan dari sebuah lampu minyak, ia terhenyak. Begitu banyak tanda-tanda dan kode yang tersirat di tembok. Setengah mendengus ia bertanya pada diri sendiri, apakah selama ini aku mengerti tentang tanda-tanda dan kode itu? Apakah aku telah berubah begitu banyak, sehingga perubahan itu menciptakan sebuah deret kode yang sangat jelas dan tertata rapi?
Nyala api lampu minyak tiba-tiba mengecil, rupanya ia terlalu lama tenggelam dalam keasyikan diri, sehingga ia lupa, bahwa ia telah berbeda, ia telah membuat sebuah noktah yang tertata rapi, menyerupai sebuah arti dari sebuah kata "fade out"