Mohon tunggu...
djeng sri
djeng sri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - penuliscerita dan freelancer menulis

suka fotografi dan fiksi ;)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Aku Nafsu Sri, maaf

3 Oktober 2015   10:29 Diperbarui: 3 Oktober 2015   10:44 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta,”

Kanda...”

Bolehkah aku...”

 

Dan kutikam erat jantungnya yang manis saat rembulan sembunyi di peraduan, lalu kurenggut jantungku 'tuk hentikan jam. Selamat tinggal dunia, gumamku pelan, sehalus desau angin yang berhembus kala itu, tiupan manisnya pada kuduk dan telingaku. Aku tersenyum bahagia.

Inilah kami, sejoli yang mencintai sampai mati. Bila sembilan bait surat ini kau temui pun kau baca-i, jadilah penuh semua yang telah tersurat dan tersirat, sebab dunia tak ijinkan kami untuk saling memiliki.

Srekk...

Ohh...,” Ita melipat kembali secarik surat yang ia baca. Butir-butir air matanya jatuh bagai darah-darah yang tercipta dalam sirat yang tersurat. Bibirnya membeku, tangannya kaku, namun tak urung sebait doa dilantunkannya...

Requem in pace my sister, i love you”

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun