Retraining, adalah pelatihan yang diperlukan perusahaan akibat tuntutan pekerjaan yang berulang. Misalnya, di era sekarang banyak perusahaan yang lebih fokus pada penggunaan perangkat lunak dibandingkan perangkat keras, sehingga pelatihan yang relevan adalah mengenai sistem perangkat lunak terbaru.
c. Cross Functional Training
Pelatihan ini melibatkan karyawan untuk melakukan tugas di luar pekerjaan yang biasanya mereka lakukan. Misalnya, jika seorang karyawan mahir dalam keterampilan A, namun juga perlu menguasai keterampilan B, maka pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan karyawan tersebut agar dapat melakukan tugas-tugas di bidang lainnya.
d. Team Training
Pelatihan ini melibatkan sekelompok individu yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas demi mencapai tujuan bersama sebagai tim.
e. Creativity Training
Pelatihan ini memberi kebebasan bagi karyawan untuk berkreasi dan mengemukakan ide-ide baru, dengan tetap menjaga keselarasan dengan visi dan misi perusahaan.
12. KinerjaÂ
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). menurut (Wahyudi, 2021) menyatakan bahwa pada umumnya kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja pegawai baik dari  kualitasnya maupun kuantitas, berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok. Kinerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan. untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat keamanan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai presentasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya perusahaan. Pengertian kinerja menurut (Sutarno et al., 2019), “kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Menurut (Eliyanti, 2020) Kinerja adalah hasil kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. Penilaian kinerja mengacu pada suatu system formal dan tersturktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi syarat-syarat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan tingkat ke tidak hadiran. Dengan demikian penilaian prestasi adalah merupakan hasil kerja pegawai dalam lingkup tanggung jawabnya. Didalam dunia usaha yang berkompetensi secara global perusahaan memerlukan kinerja tinggi dan juga pegawai memerlukan umpan balik atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi perilaku mereka dimasa yang akan datang. Para pekerja juga ingin mendapatkan umpan yang bersifat positif atas berbagai hal yang mereka lakukan dengan baik, walaupun kenyataannya hasil penilaian prestasi tersebut masih lebih banyak berupa koreksi/kritik.
Menurut (Mukhlisin et al., 2024) kinerja ialah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam pemenuhan tugas dan tanggung jawab yang diberikan selama periode waktu tertentu. Oleh karena itu, Kinerja menjadi faktor utama dalam sebuah organisasi atau lembaga instansi. Kinerja yang memuaskan dari karyawan tidak begitu saja terjadi dengan sendirinya melainkan melalui sebuah proses dan dibutuhkan evaluasi secara berkelanjutan.