Mohon tunggu...
DITO RESTU HUDOYO
DITO RESTU HUDOYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Walisongo Semarang

Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Saya memiliki kepribadian introvert, suka menonton anime Naruto, dan belum terlalu aktif di media sosial. Saat ini, saya sedang cuti kuliah. Saya juga merupakan Kompasianer pemula dan sedang belajar menulis cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Horor

"Pohon Kembar dan Misteri di Gang Melati"

3 Februari 2025   02:30 Diperbarui: 3 Februari 2025   02:30 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua pohon kembar di kelilingi pagar besi & Sumber: Meta AI 

"Buang saja rasa penasaran itu, Dek. Takut juga kalau terjadi apa-apa," ujar Ibu Siti sambil menggelengkan kepala.

"Iya, Bu," jawabku, meskipun rasa penasaran itu masih ada.

Ibu itu pun mengajakku pulang bersama, karena langit sudah gelap dan malam segera tiba. Ibu itu sudah tahu kalau di malam hari, dua pohon itu tidak beres dan penuh dengan hal-hal gaib.

"Ayo, Dek. Bareng Ibu Siti saja, biar ada teman. Soalnya hari sudah mau gelap," ajak Ibu Siti sambil menarik tanganku pelan.

"Iya, Bu." Aku pun mengiyakan dengan sedikit ragu.

Ibu Siti yang baru pulang dari bekerja sebagai guru sekolah.

Di sepanjang jalan, aku semakin penasaran dengan dua pohon kembar itu, dan aku ingin menanyakan soal rasa penasaran itu kepada Ibu Siti.

"Oh ya, Bu, kenapa orang-orang bilang pohon itu angker?" tanyaku, mengingat perasaan aneh yang terus menghantuiku.

Ibu Siti menoleh padaku dan tersenyum samar. "Oh, itu... banyak yang bilang begitu, tapi sebenarnya cerita di baliknya cukup menyeramkan, Dek."

"Oh, jadi ada cerita di balik pohon itu?" Aku mendengarkan dengan seksama, sedikit terkejut.

"Ya, ada," jawab Ibu Siti pelan. "Tapi lebih baik kalau kamu tidak terlalu penasaran."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun