Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Xenia Hitam B1871KFO Kami Hilang

21 Oktober 2012   01:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:35 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan keyakinan itu semakin kuat setelah kami berhasil berkomunikasi dengan Pak P, suami Bu Vn. Kami menjadi iba melihat wajah yang memancarkan cahaya kebaikan pun adalah korban dari seorang wanita yang telah ia putuskan menjadi pendamping hidup. Sebagaimana yang saya sering dengar ikrar di berbagai pernikahan umat nasrani, janji-janji untuk sehidup semati. Janji setia untuk selalu sedia dalam suka dan duka, sakit dan sehat itu segera saja menularkan rasa prihatin mendalam terhadapnya.

PR sebelum tidur. Vn adalah : perempuan yang biasa bohong, tidak takut sama siapa pun, termasuk Tuhan. Tidak takut sama suaminya, suka banget dapet perhatian dari laki-laki, sudah berhasil menipu banyak orang”, BBM Bu Ayi di grup bertajuk  ”NEWS” yang dikirimkan Kamis malam, jam 22.54 itu saya baca dengan bulu roma bergidik ngeri.

Tak satu komentar pun saya tulis di sana selain ucapan diri ”Astaghfirullah...Nauzubillah...Lindungi kami ya Allah....”

Sabtu pagi, sebuah sms bernada ancaman terpaksa kami layangkan pada pendeta muda yang adalah korban juga. Ada rasa tidak tega sebenarnya, tapi urusan hati harus kami kesampingkan terlebih dulu untuk misi yang lebih besar.

Bahwa jika Jumat ini si hitam tidak dikembalikan, maka kami harus mencari keadilan ke petinggi gereja tempat beliau bekerja.

Berurusan ke polisi menjadi pilihan terakhir, karena ada hal administrasi yang menjadi kendala. Yaitu kontrak dengan periode 1 tahun itu harus direvisi terlebih dahulu. Jerat hukum tak dapat dikenakan kepada yang bersangkutan dengan mudah tanpa itu.

Ju’mat malam adalah hari penuh ketegangan. Bu Ayi dikawal 3 orang team laki-laki kami berangkat ke Bogor untuk menemui Vn dan suaminya.

Vn masih bernegoisasi untuk mengembalikan Selasa depan, tapi permohonan itu tak kami setujui. Terlalu lelah dan banyak energi terbuang hanya untuk memercayai serigala berbulu domba itu.

Ada rasa khawatir dan cemas yang amat menyelimuti. Saya jelas mengkhawatirkan keselamatan teman-teman itu. Banyak hal di luar dugaan yang bisa terjadi. Ditambah kabar bahwa si Vn membawa seorang ”dukun” di dalam proses negoisasi itu.

Bersegera kuambil air wudhu lalu kuraih sebuah kitab yang menjadi teman setia di pagi dan malam hari. Kali itu, kupilih salah satu surat favoritku ; Ar-Rahman. Ya, hanya itu yang bisa dilakukan. Menyusul teman-teman juga bukan solusi, karena toh aku lebih awam dalam soal medan di kota itu.

Kumohonkan curahan belas kasihNya malam itu dengan sepenuh kerendahan. Kutitipkan keselamatan dan kelancaran urusan teman-teman hanya kepada Sang Segala Maha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun