Ambivalensi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi -- IPTEK
Dalam kedua masalah krisis ekologis di atas telah disinggung sedikit peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. "Ilmu Pengetahuan" di sini terutama ilmu alam dan "teknologi" dimengerti sebagai penerapan ilmu alam yang memungkinkan kita menguasai dan memanfaatkan daya-daya alam.
Pada awalnya perkembangan IPTEK dinilai sebagai kemajuan saja. Orang hanya melihat kemungkinan baru yang terbuka luas bagi manusia untuk segala hal. Pandangan manusia begitu optimis-positivistis.
Tetapi pandangan demikian sekarang tampaknya agak naif. Sebab, selain memberi dampak kemajuan luar biasa juga muncul banyak masalah dan kesulitan baru.
Masalah dan kesulitan baru yang muncul itu menyangkut masalah moral/etis, terutama masalah hidup manusia dan lingkungannya. Hampir semua IPTEK yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi berdampak pada kerusakan lingkungan hidup. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi -- IPTEK bersifat ambivalen.
Dalam situasi zaman kita ini perkembangan IPTEK seakan-akan suatu proses yang berlangsung dengan sendirinya, tidak tergantung manusia. Kenyataan ini mengherankan, karena semua IPTEK tak lebih sebagai perpanjangan tangan manusia, hanya bersifat dan berfungsi sebagai instrumental.
Martin Heidegger (1889-1976), dengan tegas menyatakan bahwa:
Apa yang diciptakan manusia untuk menguasai dunia ini, sekarang ini menguasai manusia.
Perkembangan itu menjadi suatu yang seolah-oleh tak terhindarkan, menjadi tak terkendali. IPTEK menindas dan memperalat manusia.
Dengan ditindas dan diperalat serta dikuasai oleh IPTEK itu manusia tidak bisa mengendalikan dampak dan pengaruh negatif IPTEK, bahkan semakin memperbesarnya. Sehingga, IPTEK semakin terarah dan bertendensi untuk eksploitasi SDA, penaklukan dan penguasaan ibu bumi.
Ketiga masalah krisis ekologis, tepatnya ketiga sebab masalah krisis ekologis di atas menyadarkan kita bahwa persoalan begitu kompleks dan berat. Karena itu, masalah krisis ekologis ini harus segera ditangani secara memadai dan menjadi tugas bersama yang harus diutamakan oleh manusia dunia dan manusia Indonesia dewasa ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!