Mohon tunggu...
Dira Lathif
Dira Lathif Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang pribadi yang ambivert

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

bosan dengan miskom? yuk, bikin komunikasi di organisasi makin asik!

7 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   11:57 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hal ini merujuk pada kesengajaan komunikator memanipulasi informasi agar menjadi lebih nyaman didengar oleh komunikan. Dalam konteks organisasi, penyaringan seringkali dilakukan bawahan kepada atasan saat berkomunikasi. Semakin banyak tingkatan vertikal dalam hierarki organisasi, maka semakin banyak pula peluang terjadinya penyaringan.

2. Persepsi Selektif

Faktor persepsi selektif menggambarkan kecenderungan komunikan yang hanya akan melihat atau mendengar informasi dengan memilih berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristik pribadi mereka lainnya.

3. Kelebihan Informasi

Ketika informasi yang diterima seseorang telah melebihi kapasitas pemrosesan di kepala, maka informasi baru cenderung akan dibuang, diabaikan, dialihkan, atau bahkan dilupakan. Akibatnya, komunikasi yang dijalin tidak efektif.

4. Emosi

Perasaan ketika melakukan komunikasi akan memengaruhi cara seseorang menerjemahkan pesan yang terkandung. Maka penting untuk menghindari emosi negatif karena akan ada kecenderungan mengubah proses berpikir menjadi subjektif.

5. Bahasa

Anggota organisasi biasanya datang dari latar belakang suku bangsa yang berbeda. Kondisi ini bisa saja menimbulkan kesalahpahaman dan menghambat aliran informasi dalam berkomunikasi, jika terdapat perbedaan bahasa yang signifikan.

6. Kesulitan Komunikasi

Dikutip dari laman Universitas Brawijaya, kesulitan komunikasi (communication apprehension) merupakan kondisi yang disebabkan oleh perasaan negatif ketika melakukan komunikasi, seperti perasaan tegang, gugup, atau panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun