Sebagaimana dalam buku "Siliwangi dari Masa ke Masa" dijelaskan bahwa Badan Pembina Corps Siliwangi mula- mula dalam bentuk Penyedar Jiwa Corps Siliwangi yang ditetapkan oleh Panglima Tentara & Territorium III (KODAM VI /Siliwangi) dengan Surat Keputusan No. Kpts. 10/5/56 tertanggal 20 Mei 1956. Penyedar Jiwa Corps Siliwangi itu mendapat pengukuhan di dalam Re-Unie Perwira dan bekas bekas Perwira Divisi Siliwangi dalam rangka HUT Siliwangi yang ke- X, berlangsung pada tanggal 21 Mei 1956 dan mengambil tempat di Aula STT-Institut Teknologi sekarang -- di Bandung (Disjarahdam VII/Siliwangi, 1979: 449).
Re-Unie ini dihadiri oleh 126 perwira dan berka perwira Divisi Siliwangi antara lain Kolonel A.H. Nasution, Kolonel Sadikin, Kolonel Abimanyu, Kolonel A.E Kawilarang, Kolonel Sukanda Bratamenggala, Kolonel Pensiun Hidayat (kelak aktif lagi), Letnan Kolonel Pensiun Sujono, Letnan Kolonel Pensiun Sutoko dan lain lainnya. Adapun dasar- dasar daripada Penyedar Jiwa Korps Siliwangi itu disusun oleh sebuah Panitia yang keanggotaannya sebagaimana tersebut di bawah ini:
- Mayor Mashudi (Ketua)
- Mayor M. Nawawi Alief (Panitera)
- Letnan Kolonel A.Y. Mokoginta (Anggota)
- Letnan Kolonel Sentot Iskandardinata (Anggota)
- Letnan Kolonel Suhardi (Anggota)
- Mayor Rakhmat Sulaeman (Anggota)
- dll
Dokumen penyederan jiwa Korps Siliwangi menjadi pokok-pokok pikiran yang penting bagi tiap anggota Siliwangi hingga saat ini. A.Y. Mokoginta terlibat dalam penyusunan dokumen ini sebagai anggota penyusun. Demikian sebagian catatan penting tentang kiprah A.Y. Mokoginta dalam kesatuan Divisi Siliwangi yang dicatat dalam buku "Siliwangi dari Masa ke Masa (1979)". Tidak semua kiprah beliau dicatat secara lugas sehingga kedepan butuh penelitian dan riset yang lebih mendalam bila ingin membaca secara keseluruhan perjuangan beliau untuk Ibu Pertiwi. Semoga catatan ini bisa menambah referensi bacaan tentang A.Y. Mokoginta.
*Penulis adalah peneliti sejarah lokal Bolaang Mongondow Raya (BMR) di Sulawesi Utara. Menulis Buku Perlawanan Rakyat di Pedalaman Mongondow Tahun 1902 (Penerbit Ombak, 2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H